Emas Gunung Botak

Penyisiran Gunung Botak Dilanjutkan Besok, 1 Unit Alat Berat Tambahan Diturunkan

Dia mengungkapkan, kegiatan penyisiran besok, ada penambahan satu unit alat berat jenis ekskavator.

Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Adjeng Hatalea
Andi Papalia
Ratusan bak rendaman milik penambang ilegal di kawasan tambang emas Gunung Botak di Kali Anaoni, Pulau Buru tak dimusnahkan. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia 

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Polisi akan kembali menyisir bak-bak rendaman di kawasan tambang emas ilegal Gunung Botak, tepatnya di Kali Anahoni, Desa Kaiely, Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Maluku, Selasa (22/2/2022) besok.

"Penyisiran tambang emas ilegal gunung botak akan dilanjutkan besok hari," kata Paur Humas Polres Pulau Buru, Aipda M.Y.S Djamaluddin kepada TribunAmbon.com, saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Senin (21/2/2022) malam.

Dia mengungkapkan, kegiatan penyisiran besok, ada penambahan satu unit alat berat jenis ekskavator.

"Besok itu ada tambah satu unit alat berat jenis ekskavator," ucapnya.

Diberitakan, puluhan personil kepolisian menggelar penyisiran di kawan tambang ilegal.

Puluhan bak rendaman dan tenda milik penambang dibongkar aparat.

Penyisiran itu dipimpin langsung oleh Wakapolres Pulau Buru, Kompol Ruben Menteng Humbang Sihombing.

"Hari ini kami Polres Pulau Buru melaksanakan kegiatan rutin, dimana kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Pulau Buru, Kompol Ruben Menteng Humbang Sihombing," ungkap Djamaluddin.

Menurutnya, semua aktivitas penambang di lokasi pertambangan ilegal itu akan bersihkan, karena diduga sudah mencemarkan lingkungan.

"Jadi langka-langka yang kita ambil yaitu, membongkar semua rendaman dan tenda-tenda yang ada di lokasi tambang ini," ujar Djamaluddin.

Dalam pembongkaran sejumlah bak rendaman itu, pihak kepolisian juga mengunakan satu unit alat berat.

"Kami menggunakan satu alat berat jenis wheel loader, karena pembongkaran tidak bisa digunakan dengan cara manual. Itu juga untuk menjaga keselamatan anggota, karena takut terkena bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan cianida," ucapnya.

Dirinya menyebutkan, ada sebanyak 50 anggota kepolisian dari Polres Pulau Buru, dan Polsek Weapo, yang terlibat dalam giat penyisiran.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved