Bentrok di Pulau Haruku
Pemkab Maluku Tengah Berencana Bangun 211 Rumah yang Terbakar, Anggarannya Rp 26 Miliar Lebih
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan membangun kembali rumah warga Kariu yang terbakar pasca bentrok yang terjadi di Pulau Haruku.
Bukan itu saja, dua orang tewas dan tiga orang terluka.
Wakapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP Hery Budianto menepis isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan antar golongan) jadi sumber pertikaian warga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Pernyataan itu disampaikannya saat konferensi pers bersama Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy di Balai Kota Ambon, Rabu (26/1/2022).
Hery menjelaskan, pertikaian berawal dari masalah tanah.
"Saya tegaskan ini bukan masalah SARA ya, jadi tolong diluruskan," tegasnya.
Pertikaian ini, kata Herry soal tanah yang tak selesai.
"Ini masalah tanah, dan akan ditindaklanjuti oleh pihak berwajib di Maluku Tengah," jelasnya.
Saat ini kondisi di Pulau Haruku semakin membaik dan aparat keamanan telah diterjunkan untuk mengamankan.
"Situasi sudah aman, dan pihak Kepolisian dan TNI juga sudah diturunkan untuk menjaga keamanan," jelasnya.
Dia berharap, warga Kota Ambon tetap tenang dan tak terpancing.
"Kita berharap warga tetap tenangkan diri dan tak terpancing, kita disini menjaga situasi tetap aman," tandasnya.
Sementara itu meski mengaku sudah mengantongi nama terduga aktor di balik pertikaian antar warga di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Polda Maluku masih memeriksa sejumlah saksi yang menguatkan dugaan polisi itu.
"Iya anggota Ditreskrimum dan satreskrin Polresta sudah di lapangan sudah kantongi nama aktor yang membuat pertikaian, namun harus dipastikan dengan pemeriksaan saksi-saksi dahulu," Kabid Humas Polda Maluku M Roem Ohoirat.
Jika hasil pemeriksaan saksi menguatkan, maka akan langsung ditangkap.
Untuk itu, Roem belum dapat membeberkan nama terduga pelaku itu.