Bentrok di Pulau Haruku

Pengungsi Kariu Dapat Bantuan Layanan Kesehatan dari PMI dan IDI Maluku

Menurut Sekretaris PMI Maluku, Herry Latuheru mengatakan, hal ini patut dilakukan demi meringankan penderitaan masyarakat Kariuw yang tengah berada da

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Sumber foto; PMI Maluku
PMI dan IDI Maluku gelar pelayanan kesehatan gratis dan trauma healing bagi warga Kariuw yang mengungsi di Negeri Aboru, Pulau Haruku. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Maluku memberikan pelayanan kesehatan dan trauma healing bagi warga Kariu yang sedang mengungsi di Negeri Aboru, Pulau Haruku.

Menurut Sekretaris PMI Maluku, Herry Latuheru mengatakan, hal ini patut dilakukan demi meringankan penderitaan masyarakat Kariuw yang tengah berada dalam pengungsian.

“Kami melakukan ini karena PMI ingin membantu meringankan penderitaan masyarakat. Dalam menyikapi Konflik yang terjadi, kami PMI Maluku merasa terpanggil untuk membantu para pengungsi korban Konflik di Desa Aboru ini,” kata Sekretaris PMI Maluku, Herry Latuheru, Jumat (4/2/2022).

Ia menerangkan, rerata masyarakat yang datang ke posko kesehatan itu mengidap penyakit batuk flu, serta keluhan dengan gejala gatal-gatal.

“Kami tentunya akan berikan pelayanan yang baik dan sukarela berdasarkan prinsip kami, dan PMI Provinsi Maluku ini tentunya tidak pernah memandang ras, agama, maupun suku,” jelasnya.

Lanjutnya, trauma healing akan dilakukan anak-anak.

Baca juga: Amir Rumra Nilai Pemerintah Lambat Tangani Bentrok Warga di Pulau Haruku

Baca juga: Amir Rumra Minta Pangdam dan Kapolda Maluku Turut Andil Selesaikan Masalah Pengungsi Pelauw

Pasalnya, dari kejadian tersebut, anak-anak ini akan mengalami kondisi psikologi seperti mental mereka yang masih merasa takut.

“Jiwa sasar kita saat ini adalah pelayanan trauma healing bagi anak-anak yang dilakukan oleh Tim PSP- Psicologi Suport Program PMI Maluku dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis oleh Tim IDI,” terangnya.

“Pastinya psikologi mereka akan terganggu sehingga dengan adanya trauma healing diharapkan mereka bisa kembali tertawa,” tandasnya.

Diketahui, sebanyak 1370 warga Kariuw atau sebanyak 330 KK masih mengungsi di Aboru. 

150 orang  diantaranya merupakan balita dan 250 orang lansia. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved