Tak Kenal Lelah, Perempuan Ambon Ini Berdagang dan Ojek Hingga Tengah Malam

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON,TRIBUNAMBON.COM – Ibu rumah tangga tak bisa menjadi pilihan hidup Sandra Wally.

Perempuan 38 tahun ini harus bekerja dari pagi hingga pagi demi menghidupi ketiga anak dan orang tuanya.

Pasar Mardika seluas lebih dari 18 ribu m2 inilah menjadi saksi bisu kisah Sandra Wally menjajakan beragam es hingga ojek tengah malam.

Saat ditemui TribunAmbon.com, Sandra Wally dengan senyum terpancar dari matanya menyapa kami sembari meracik es kelapa muda ke dalam gelas plastik.

“Ade mari, ada es kelapa, kacang hijau, es pisang hijau. Mau yang mana?,” kata Sandra kepada kami.

Nampak tali masker kain yang terpasang di wajahnya basah oleh cucuran keringat, enggan ia lepas karena mematuhi protokol kesehatan.

Hanya jilbab yang menjadi satu-satunya pelindung kepala perempuan muda ini dari terik matahari.

“Sudah biasa dengan panas ini kaka, abis ini keliling pasar berjualan juga jadi sudah biasa, demi hidup ni,” ucap Sandra.

Sandra mengaku tak bisa berjualan di tempat saja, ia harus berkeliling Pasar Mardika agar barang dagangannya cepat laku, ditambah dengan revitalisasi pasar membuat dirinya berpindah lokasi.

Berimbas pula pada penjualan esnya yang mulai menurun.

Sandra tak bisa berbuat apa-apa, karena hanya pedagang kecil dan harus mematuhi pemerintah,

“Kalau sekarang bersihnya dapat Rp 100 ribu, dulu sebelum pindah ke belakang sini, bisa Rp 150 ribu,” jelasnya.

Diceritakannya, empat jenis es yang ia jual di masak dari pagi hari di rumahnya, kawasan Kebun Cengkeh, Sirimau, Kota Ambon dan dibantu oleh anak perempuannya yang saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sementara anak tertuanya masih terus berusaha mencari pekerjaan dan anak bungsunya masih duduk di bangku sekolah dasar.