Bentrok di Pulau Haruku

Seruduk Kantor Gubernur, GMNI-GMKI Ambon Minta Pemprov Maluku Perhatikan Nasib Pengungsi Kariu

Menyoal bentrok di Pulau Haruku, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon, seruduk kant

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com/Dedy
Seorang kader GMKI Cabang Ambon tengah berorasi di depan Kantor Gubernur Maluku, Senin (31/01/2022) siang. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Menyoal bentrok di Pulau Haruku, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon, seruduk kantor Gubernur Maluku, Senin (31/01/2022) siang.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, puluhan massa aksi telah berkumpul sejak pukul 11.00 WIT di depan monumen Gong Perdamaian, Jalan Slamet Riyadi, Sirimau, Kota Ambon.

Mereka datang dengan satu unit mobil pick up untuk mengangkut massa aksi serta pengeras suara.

Tak hanya itu, para demonstran juga memakai atribut lengkap organisasi untuk menunjukkan eksistensinya.

Sejumlah poster berisi tuntutan pun dibawa untuk melengkapi aksi demonstrasi hari ini.

Baca juga: Pengungsi Kariu Ingin Cepat Pulang

Baca juga: Rawan Konflik, Masalah Tapal Batas di Pulau Haruku akan Diselesaikan

Aksi tersebut dilakukan menuntut kejelasan langkah Pemerintah Provinsi Maluku terkait nasib para pengungsi bentrok antar warga di Pulau Haruku.

Dalam orasinya, salah satu orator dari GMKI Cabang Ambon mengatakan, aksi demonstrasi hari ini dilakukan bukan berlandaskan agama melainkan kemanusiaan.

"Jangan cuma bantuan-bantuan yang dikirim, tapi juga kejelasan nasib mereka yang mengungsi diperhatikan. Aksi kami bukan didasari isu agama, melainkan ini murni aksi kemanusiaan," ujarnya.

Diketahui sebelumnya telah terjadi pertikaian antar warga Kariu dan Ori di Kepulauan Haruku, Maluku.

Atas insiden tersebut dilaporkan telah mengorbankan dua nyawa.

Hingga saat ini bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan kepada para pengungsi akibat konflik di Pulau Haruku.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved