Global
Kazakhstan Umumkan Kondisi Darurat, 8 Aparat Tewas, Presiden Minta Bantuan Aliansi Rusia
Kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Kazakhstan pada Rabu (6/1/2021), ketika ribuan orang dengan marah memprotes kenaikan harga bahan bakar yang ta
Dia menuduh para pengunjuk rasa merusak "sistem negara", dan mengeklaim "banyak dari mereka telah menerima pelatihan militer di luar negeri."
Delapan petugas polisi dan personel penjaga nasional tewas dalam kerusuhan di berbagai wilayah negara itu, menurut outlet lokal Kazakhstan Tengrinews.kz.
Dikatakan juga 317 petugas dan personel terluka, mengutip layanan pers Kementerian Dalam Negeri. Kazakhstan yang kaya minyak, negara terbesar kesembilan di dunia berdasarkan daratan, telah menarik investasi asing dan mempertahankan ekonomi yang kuat sejak kemerdekaannya.
Tetapi metode pemerintahan otokratisnya kadang-kadang memicu kekhawatiran internasional, dengan pihak berwenang menindak keras protes, menurut kepada kelompok hak global. Laporan hak asasi manusia 2018 Departemen Luar Negeri mencatat pemilihan presiden Kazakhstan 2015, di mana Nazarbayev mendapat 98 persen dari suara yang diberikan, "ditandai dengan ketidakberesan dan tidak adanya persaingan politik yang nyata."
Seorang jurnalis lokal mengatakan kepada CNN bahwa ribuan orang berdemosntrasi di luar kantor walikota di Almaty pada Rabu (5/1/2022).
"Lebih dari 10.000 orang di gedung administrasi kota, kami menyebutnya Akimat.
Mereka telah mengepungnya," Serikzhan Mauletbay, wakil pemimpin redaksi Orda.kz, mengatakan. Mauletbay mengatakan granat kejut digunakan dan ada
"semacam api," menurut video langsung Instagram yang dia tonton dari tempat kejadian. Wartawan lain menggambarkan adegan kekacauan itu dan mengatakan mereka bisa mendengar dan melihat apa yang mereka yakini sebagai ledakan granat kejut dan tembakan dilepaskan, tetapi tidak jelas asal suara tembakan itu.
Presiden Kazakhstan mengatakan sejumlah tindakan yang bertujuan "untuk menstabilkan situasi sosial-ekonomi" telah dilakukan. Itu termasuk peraturan pemerintah tentang harga bahan bakar untuk jangka waktu 180 hari, moratorium kenaikan tarif utilitas untuk penduduk untuk periode yang sama, dan pertimbangan subsidi sewa untuk "segmen populasi yang rentan."
Pada Selasa (4/1/2022) malam, Tokayev mengatakan di akun Twitter resminya bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menurunkan harga LPG di wilayah Mangistau menjadi 50 tenge (0,11 dollar AS setara Rp 1.500-an) per liter "untuk memastikan stabilitas di negara itu”.
(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum)
