Harga Rokok Naik

Cukai Rokok Resmi Naik, Berikut Daftar Harga Rokok Mulai 1 Januari 2022

Berikut harga rokok terbaru untuk tahun 2022 setelah resmi dinaikkan mulai Sabtu, (1/1/2022) lalu.

Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Shutterstock
Ilustrasi rokok 

TRIBUNAMBON.COM - Cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok telah resmi naik pada Sabtu (1/1/2022).

Kenaikan rata-rata yang terjadi adalah sebesar 12 persen dan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya di mana mencapai 12,5 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan, kenaikan cukai rokok tersebut dipertimbangkan dari empat aspek yaitu pengurangan konsumsi rokok, perhatian kepada buruh di pabrik rokok, hingga penyebaran rokok ilegal.

Sri Mulyani juga menambahkan jika naiknya cukai rokok ini sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini adalah cukai baru yang akan berlaku mulai bulan Januari dan Pak Presiden meminta kepada kita segera selesaikan supaya tetap bisa menjalankan per 1 Januari,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga: 36 ASN Kemenag Maluku Tengah Terima Satya Lencana dari Presiden

Baca juga: Irjen Pol Refdi Andri Serahkan Pataka Salawaku Emarina ke Irjen Pol Lotharia

Baca juga: Kasus Perceraian di Maluku Tengah 145 Kasus, Hanya Turun 15 Kasus

Baca juga: Drainase Rusak, Sampah dan Air Limbah Meluber hingga ke Badan Jalan Pasar Langgur - Malra

Penjelasan Terkait Naiknya Cukai Rokok

Lalu terkait pertimbangan aspek pengurangan konsumsi rokok, pemerintah ingin adanya penurunan pengeluaran pembelian rokok bagi masyarakat khususnya warga miskin seperti dikutip dari kemenkeu.go.id.

Pada penjelasannya, konsumsi rokok menjadi pengeluaran kedua tertinggi masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan setelah konsumsi beras.

Secara persentase, konsumsi rokok mencapai 11, persen di perkotaan dan 11,24 persen di pedesaan. Bahkan lebih tinggi dibanding pengeluaran untuk protein seperti daging, telur tempe, serta ikan.

Selain itu menurut Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia, kenaikan 1 persen pengeluaran untuk rokok membuat naiknya risiko rumah tangga menjadi miskin sebesar 6 persen.

Tidak hanya mempertimbangkan faktor ekonomi saja, kenaikan cukai rokok juga untuk menekan konsumsi rokok khususnya perokok anak-anak.

Masih dikutip dari sumber yang sama, pemerintah menargetkan prevalensi merokok anak Indonesia usia 10-18 tahun turun minimal menjadi 9,7 persen di tahun 2024.

Kebijakan ini pun dinilai efektif karena adanya penurunan konsumsi rokok di tahun 2020 sebesar 9,7 persen dari tahun sebelumnya.

Kemudian tentang perhatian kepada buruh di pabrik rokok, pemerintah melihat adanya kenaikan konsumsi rokok yang dibuat dengan tangan atau Sigaret Kretek Tangan (SKT) dalam 2 tahun terakhir dibanding dengan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Hal ini disebabkan tarif cukai yang tidak naik sehingga harga menjadi lebih terjangkau.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Menjaga Ruang Digital dari Hoaks

 

Drone Anka-S Siap Jaga Natuna

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved