Nasional
Kisah Seorang Ibu yang Jualan Es Demi Wujudkan Impian Anak Semata Wayang sebagai Anggota TNI
Perempuan berusia 46 tahun itu menginginkan agar anak semata wayangnya menjadi seorang abdi negara, Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Keringat juang berakhir manis mungkin bisa digambarkan pada kehidupan seorang tulang punggung di keluarga, Ibu Heni.
Perempuan berusia 46 tahun itu menginginkan agar anak semata wayangnya menjadi seorang abdi negara, Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tanpa ragu, dia mencoba untuk mengumpulkan uang untuk menyekolahkan anaknya hingga melewati jenggang Sekolah Menengah Akhir (SMA).
Mimpi tak putus sampai di sana, masih ada hal besar di atas, yaitu mewujudkan impian anaknya sebagai seorang TNI.
Mimpi itu seakan teramat tinggi bagi dirinya yang hanya seorang penjual minuman dingin.
Belum lagi kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi oleh ibu rumah tangga ini.
Sebelum membuka lapak pribadinya, Ibu Heni pernah melalang-buana tak menetap dengan mengambil dagangan orang untuk diperdagangkan kembali.
Hal itu ia lakukan karena tak punya cukup modal di usianya yang masih di awal 20an.
"Dulu sebelum buka ini, saya sudah jualan es dan gorengan punya orang," kata Heni kepada TribunAmbon.com, Senin (7/12/2021).
Meski ia tak harus menikmati masa muda seperti perempuan di usianya, namun itulah kerasnya hidup yang harus ditemput Ibu Heni.
Tak pernah patah semangat apalagi putus asa, 10 tahun silam, tepatnya di 2011, Ibu Heni berhasil membuka lapak pribadinya di Jalan Dr. Apituley, Kelurahan Silale, Nusaniwe, tepatnya di depan SMP Negeri 2 Ambon.
Dengan menargetkan anak sekolah sebagai langganannya, Ibu Heni harus sesekali mengalah jika pelanggannya lebih memilih lapak sebelah.
Meski demikian, ia tak putus asa dan berserah bahwa rezeki telah Tuhan atur untuk masing-masing orang.
Namun, tak sedikit juga yang sudah terbiasa dengan pelayanan yang ditawarkan Ibu Heni.
Kecintaannya terhadap anak-anak, membuat lapaknya menjadi tongkrongan yang asik bagi para siswa melepas dahaga di jam istirahat kelas.
Dari hasil penjualannya, ia kumpulkan dari hari ke hari hingga melewati tahun dan tiba di masa perekrutan anggota TNI.
Beberapa kali tak lolos, anaknya harus menunggu tahun berikutnya lagi.
Tidak berkecil hati, hingga akhirnya saat itu tiba.
Berkat kerja keras, keyakinan dan doa, anak semata wayangnya dilantik menjadi seorang abdi negara, TNI RI.(*)
Berita ini ditayangkan berdasarkan hasil liputan mahasiswa magang asal Universitas Pattimura: Nafsah Khairiyyah Sihabbudin