Ambon Hari Ini
Basarnas Ambon Catat 4 Kecelakaan Laut di Awal September
Yakni, Kapal Motor (KM) Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, Jumat (03/9/2021).
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM –Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon mencatat empat kecelakaan laut terjadi diawal bulan September 2021.
Yakni, Kapal Motor (KM) Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, Jumat (03/9/2021).
Diduga kapal terbakar setelah dihantam gelombang tinggi.
"Atas keajadian tersebut 5 orang dinyatakan selamat 2 orang AbK meningal dan 25 lainya hilang," kata Mustari, Senin (13/9/2021) siang.
Selanjutnya, menimpa salah seorang nelayan, Abu Walalin dimana longboat miliknya mengalami mati mesin di perairan Dullah Utara, Maluku Tenggara, Minggu (5/09/2021).
Baca juga: Launching Tim, Siwalima FC Bawa Warna Baru di Sepak Bola Maluku, Ada Eks Persipura dalam Tim
Baca juga: Tiga Orang Tersangka Kasus Timbunan Fiktif di RSUD Namrole-Bursel, Diancam 20 Tahun Penjara
Korban akhirnya ditemukan selamat oleh Tim SAR gabungan, Senin (6/9/2021).
"Nelayan Tersebut Ditemukan terombang-ambing pada koordinat 5°33.528' S - 132°34.866' E masih di Perairan Pulau dua Kab, Maluku Tenggara," katanya.
Kejadian berikutnya, sebuah Kapal Motor (KMP) Egron mengalami mati mesin di perairan Pulau Ambon, tepatnya di Tanjung Alang, perairan Pulau Ambon, Kamis (9/9/2021).
Kapal bermuatan 32 pemumpang ini langsung dievakuasi Basarnas Ambon menggunakan KN Abimanyu, Kamis malam.
Kejadian terakhir, sebuah Kapal Motor (KM) Jervai yang bertolak dari Desa Drejol menuju Kota Dobo, mengalami mati mesin di perairan Tabarfane Kepulauan Aru.
Kapal kayu yang memuat 42 penumpang ini mulai dievakuasi tim Sar Gabungan pukul 18:43 Wit dengan mengunakan Kapal KP 3002 Polairud Polda Maluku Sabtu (11/09/2021).
"42 penumpang KM Jervai ini tiba di Pelabuhan Dobo pukul 23:03 Wit dengan selamat," pungkasnya.
Lanjutnya, empat kejadian kecelakaan laut itu disebabakan tinggi gelombang.
Operasi pencarian pun sempat terhalang cuaca buruk.
Untuk kejadian KM Hentri yang 25 ABK pada pencarian hari Ke-enam Ini masih terkendala Cuaca buruk di perairan Maluku yang menjadi faktor utama tim Sar gabungan belum bisa memaksimalkan pencarian hingga saat ini.
"Pencarian Jalur laut sedikit susah dikerenakan Gelombang Tinggi masih terjadi di perairan Maluku ini," ujarnya. (*)