Ambon Hari Ini

Tolak Bayar Atribut PPKMB Rp 200 Ribu, Empat Mahasiswa Unpatti – Ambon Demo

Tolak pembayaran atribut kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB), empat mahasiswa menggelar aksi unjukrasa.

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Mesya Marasabessy
Empat mahasiswa FISIP Unpatti Ambon usai berunjuk rasaa terkait penolakan bayar atribut PPKMB sebesar Rp 200 ribu, Jumat (27/8/2021) 

Tolak Bayar Atribut PPKMB Rp 200 Ribu, Empat Mahasiswa Unpatti – Ambon Demo

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy I Saiful Hitara

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Tolak pembayaran atribut kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB), empat mahasiswa menggelar aksi unjukrasa.

Diketahui mahasiswa baru diharuskan membayar Rp 200 ribu untuk atribut PPKMB.

"Kami berteriak karena tidak setuju terkait aturan yang dikeluarkan BEM pertama kali untuk mahasiswa baru 2021 ini wajib bayar atribut PPKMB sebesar Rp 200 ribu," kata Koordinator Lapangan, Yusril kepada TribunAmbon.com, Jumat (27/8/2021) siang.

Menurutnya, atribut PPKMB tidak seharusnya ada mengingat PPKMB digelar secara virtual.

Lanjutnya, protes ini ditujukan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Pattimura Ambon.

Baca juga: Pelaku Usaha Ngeluh Soal Ekspor, Bea Cukai Maluku Pastikan Bantu Pemerintah Daerah Atasi Masalah

Baca juga: 7 dari 25 Provinsi Jadi Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem Termasuk Maluku

"Kan PPKMB ini akan digelar secara online jadi untuk apa pakai dan bayar atribut segala," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua BEM FISIP Unpatti, Nasir Angar saat dihubungi menjelaskan, atribut yang dimaksudkan adalah baju PDH sebagai identitas mahasiswa Fisip.

Dia membenarkan per mahasiswa dibebankan Rp 200 ribu, namun tidak dipaksakan.

Hanya disarankan agar ada identitas bersama khusus mahasiswa Fisip.

Dia pun mengaku telah mendapat persetujuan dari pimpinan fakultas.

Mahasiswa baru yang diinformasikan terkait pengadaan baju PDH juga tidak keberatan.

"Itu hanya miskomunikasi, kami hanya mau mahasiswa baru di FISIP itu bisa menunjukan identitas dan jati diri mereka sebagai mahasiswa baru," jelasnya.

"Kami juga tidak ada unsur paksaan untuk wajib bayar atribut itu," tandas Nasir. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved