Emas di Pulau Buru

Umasugi Desak Pemerintah Pusat Buka Tambang Gunung Botak di Pulau Buru, Beda Pendapat Dengan Murad

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah disurati untuk membuka tambang yang ditutup sejak 2017 dimasa pemerintahan Gubernur Said A

Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
Andi Papalia
Kepolisian Sektor Pulau Buru membakar sejumlah kolam penambang di Gunung Botak, Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru, Sabtu (3/4/2021). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Bupati Buru, Ramli Umasugi pastikan pemerintah terus perjuangkan pembukaan tambang emas Gunung Botak.

Umasugi mengaku telah meminta secara langsung kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk datang ke area tambang yang ditutup sejak 2017 dimasa pemerintahan Gubernur Said Assagaf itu.

"Kita sudah memaksa dan mendesak pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk berkunjung ke Buru," kata Umasugi kepada TribunAmbon.com, saat diwawancarai di Aula kantor Bupati, Rabu (18/8/2021) siang.

Umasugi menjelaskan, tujuan mendatangkan kementerian agar melihat kondisi terkini area tambang termasuk masyarakat yang menggantungkan hidupnya di tambang itu.

Dengan harapan pemerintah dapat mengevaluasi kembali usulan pembukaan tambang emas tersebut.

"Supaya masyarakat mengelolah dengan aman, dan daerah juga bisa mendapatkan kontribusi, paling tidak royalti dari hasil perhari, kalau tidak mau ambil dengan dasar apa," kata Umasugi.

Dia menyebut, pemerintah pusat sempat menawarkan dua pilihan pengelolaan tambang yang mulai digarap warga tahun 2011 itu, yakni pertambangan rakyat dan model pengelolaan izin usaha (IU).

Baca juga: Air Surut, Teluk Ambon Jadi Arena Main Bola

Baca juga: Banyak Kendaraan Parkir Sembarangan di Kota Ambon, Roby Sapulette; Kita akan Tindak Tegas

Sehingga untuk menindaklanjuti pilihan itu, maka kehadiran kementerian menjadi sangat penting.

Sesuai surat Dirjen kepada saya, diminta usulkan dua, tambang rakyat dan Izin Usaha (IU)," tuturnya

Menurutnya, pemerintah pusat sudah menjanjikan akan berkunjung ke Pulau Buru untuk peninjauan lapangan dalam waktu dekat ini.

"Mereka yang akan datang ini dari ESDM, Lingkungan Hidup (LH) dan Mabes," ungkapnya.

Sementara itu, keinginan kuat Umasugi sendiri bertentangan dengan kehendak Pemerintah Provinsi Maluku yang teguh tambang gunung botak ditutup.

"Gubernur tidak menghendaki tambang rakyat, namun saya menghendakinya, karena saya punya rakyat, dan lebih tau kehidupan mereka," tandasnya.

Di pulau yang sama, yakni di Kabupaten Buru Selatan, sejumlah investor asing sedang melakukan eksplorasi potensi emas guna mengetahui deposit logam mulia tersebut.

“Ada investor asing di antara 16 perusahaan yang mengajukan izin untuk melakukan eksplorasi potensi emas di Buru Selatan,” kata Bupati setempat, Tagop Sudarso Soulissa, di Ambon, Rabu (25/6/2021).

Pengajuan eksplorasi tersebut setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan izin wilayah penambangan (WP) emas di Buru Selatan. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved