Kuti Kata Maluku

Kuti Kata; Angka Orang Tuh Lia-Lia Lai

"Samua orang pasti mau yang bae" (=semua orang pasti menghendaki segala yang baik)

Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Pdt. Elifas Tomix Maspaitella
Duduk dan bernyanyi di jembatan 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kumpulan "pengajarang orangtotua" (=ajaran dari orangtua) juga sejak awal mengingatkan pentingnya keberhasilan.

"Samua orang pasti mau yang bae" (=semua orang pasti menghendaki segala yang baik). "Jadi jang biking apapa yang par bawa sial" (=jadi jangan melakukan sesuatu yang mendatangkan rugi/kesialan).

"Jua jang unju sasabarang orang, la ujung-ujung gigi jare sandiri" (=juga jangan memilih orang yang salah sehingga pada akhirnya kita gigit jari).

"Kalu mau apapa jadi bae, angka orang tuh lia-lia lai" (=jika mau berhasil, teliti secara seksama orang yang hendak diangkat).

"Seng perlu pande, asal tau karja" (=tidak perlu pandai, yang penting bisa bekerja). Karena "seng parlu stori banya la hasil kosong teteruga" (=tidak perlu banyak bicara yang hasilnya kosong besar).

"Mau apapa jadi tuh, tar parlu tukang stori, mar tukang karja" (=jika mau sesuatu jadi, tidak perlu orang yang sukanya hanya berbicara, melainkan pekerja).

Baca juga: Kuti Kata; Skrek Tar Bae Paskali

Baca juga: Kuti Kata; Ungkel

"Cari orang lai yang jang datang cuma par sumbang mulu, la sondor basuwet" (=cari orang yang jangan hanya sumbang bicara dan tidak berkeringat).

"Tagal kalu par stori sa anana alus upeng jua bisa" (=karena jika hanya berbicara, anak kecil pun bisa).

"Seng parlu kaya, asal tangang barsih" (=tidak perlu kaya, yang penting tangannya bersih).

Karena "lebe bae tar pung apapa la biking apapa bae-bae jadi" (=lebih baik tidak punya apa-apa tetapi bekerja menghasilkan sesuatu), "daripada unju harta padahal sakakar pung moyang" (=daripada pamer harta tetapi sangat kikir).

"Lebe bae kosong-kosong mar bisa karja par untung orang banya" (=lebih baik miskin tetapi bisa bekerja untuk kepentingan orang banyak), "daripada balaga fol padahal ampas jua sapu akang bale dalang bakol" (=daripada berlagak kaya padahal remah pun dikumpulkan kembali ke dalam bakul; ilustrasi orang kaya yang tidak mau berbagi).

"Jadi musti lia-lia orang lai". "Jang yang suka topu dada, padahal orang yang hosa barnang" (=jangan yang suka menonjolkan diri, padahal orang lain yang susah berjuang).

"Jang yang suka tampil pas acara, padahal karja tar unju batang idong" (=jangan yang suka tampil saat acara puncak padahal tidak bekerja sama sekali).

"Jadi angka orang tuh lia-lia lai". "Kalu memang tar bisa, jang paksa" (=jika tidak bisa, jangan dipaksa), "tagal ini bukang karja par diri sandiri mar par orang banya" (=karena ini bekerja bukan untuk diri sendiri melainkan untuk orang banyak).

"Jang cecelepu cuma tagal salah angka" (=jangan sampai tidak bisa melakukan apa pun hanya karena salah mengangkat orang). "Jadi musti lia babae" (=jadi harus perhatikan baik-baik).

#Elifas Tomix Maspaitella

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved