Berita Viral
Viral Video Panic Buying Pembeli Berebut Susu Beruang, Sosiolog: Membeli karena Ikut-ikutan
Sosiolog Drajat Tri Kartono menilai panic buying muncul karena seseorang meniru tindakan orang lain dalam jumlah banyak, atau demonstration effect.
"Untuk mengatasi kegagalan sistem itu, seseorang harus membuat jaring pengaman saya sendiri," katanya.

Informasi Negatif
Selain itu, kata Drajat, panic buying timbul karena beredar informasi negatif di tengah masyarakat.
Dimana, tindakan memborong dalam waktu pendek itu akan menyebabkan barang menjadi langka.
Sehingga, antara permintaan dengan pasokan tidak seimbang.
"Informasi negatif dalam arti bukan kejelekan, tapi yang memprovokasi ini muncul."
"Dengan (informasi) susu, obat cacing, vitamin maka kemudian (membuat) orang bergegas membeli itu," terangnya.
Ia mengatakan, Informasi negatif itu nanti akan memunculkan konsumsi seseorang secara simbolik saja.
Artinya, seseorang membeli bukan karena produknya, tetapi karena simbol keyakinan.
"Orang membeli bukan karena barangnya, tetapi karena simbolnya,"
"Apakah itu obat yang paling manjur atau cepat diakses," tutur Drajat.
Kepanikan masyarakat terhadap barang ini bisa tidak muncul, jika pembeli dapat menyeleksi informasi.
Untuk mengantisipasi hal itu, Drajat menjelaskan perlu ahi terkait untuk menyeimbangkan informasi yang beredar.
Misalnya, informasi negatif soal susu beruang, dapat ditangkal dengan keterangan dari ahli gizi atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Kalau ada infromasi yang melawan, itu akan diserap masyarakat sebagai pertimbangan rasional."
(Tribunnews.com/Shella Latifa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Video Warga Borong Susu Beruang, Disebut Panic Buying, Begini Kata Sosiolog.