Penanganan Covid19 di Ambon
Kasus Covid-19 Meningkat, Pengunjung Balai Kota Ambon Bakal Diwajibkan Rapid Antigen
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun aturan tersebut, dan rencananya akan
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan mewajibkan pengunjung Balai Kota untuk mengikuti tes rapid antigen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun aturan tersebut, dan rencananya akan mulai diberlakukan pekan depan.
“Kami sementara menyiapkan regulasinya untuk seluruh tamu atau masyarakat yang akan melakukan fasilitas di Balai Kota Ambon. Untuk seluruh tamu, termasuk teman-teman wartawan yang ada akan dilakukan rapid antigen,” kata Adriaansz saat konferensi Pers di Balai Kota Ambon, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Jika Kota Ambon Masih Zona Orange, Pelaksanaan Shalat Idul Adha Bakal Ditiadakan
Dia menambahkan, rapid test antigen itu dilakukan untuk mendeteksi pengunjung yang terpapar virus corona.
“Sehingga kita memastikan jangan sampai ada masyarakat ataupun termasuk pegawai yang sudah terpapar dan melakukan aktifitas di Balai Kota Ambon,” tambah dia.
Adriaansz menerangkan, Kota Ambon sedang berada di perbatasan menuju zona merah atau peningkatan kasus tinggi dengan skoring 1.83.
“Saat ini kita masih berada di zona orange tapi dengan skoring 1,83 dari sebelumnya 1,95 karena itu skoring ini berada di titik yang sangat memprihatinkan,” jelasnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Azis Tomia: Status Pulau Buru Masih Zona Kuning
Adriaansz mengharapkan, warga dapat memahami langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Ambon guna mengurangi penularan covid-19 dan warga yang terpapar bisa segera diobati.
“Sehingga langkah-langkah itu yang akan kita lakukan untuk memperkecil penularan dan untuk mengetahui siapa saja yang melakukan aktifitas di balai kota ambon yang telah terpapar covid-19 dan untuk dilakukan pengobatan lebih baik,” tandasnya.
