Profil Ebrahim Raisi, Presiden Baru Iran yang Dianggap Israel Sebagai Tokoh Paling Ekstrem

Berikut ini sosok Presiden Baru Iran, Ebrahim Raisi, yang dipandang Israel sebagai seorang ekstremis.

Editor: Citra Anastasia
(AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI)
Ebrahim Raisi sebelum terpilih sebagai Presiden Iran, melambai ke media setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di Teheran, Iran, Jumat (18/6/2021). 

Haiat juga memperingatkan bahwa pemimpin baru itu pasti akan meningkatkan aktivitas nuklir Iran.

Cuitan Lior Haiat
Cuitan Lior Haiat (Twitter Lior Haiat)

Iran dan Israel telah lama berada dalam "perang bayangan", yang mengakibatkan kedua negara mengambil bagian dalam aksi balas dendam, tetapi sejauh ini tetap menghindari konflik.

Namun belakangan, permusuhan antara keduanya kembali meningkat.

Salah satu sumber ketegangan terbesar dipercaya adalah aktivitas nuklir Iran.

Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir utamanya tahun lalu dan serangan terhadap salah satu pabrik pengayaan uraniumnya pada April.

Sementara itu, Israel tidak percaya bahwa program nuklir Iran adalah program yang murni damai.

Israel yakin Iran bekerja untuk membangun senjata nuklir.

Kesepakatan nuklir Iran 2015 runtuh ketika mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan kesepakatan pada 2018, dan memberlakukan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi.

Pemerintahan Biden sekarang mencoba mencari cara untuk memasuki kembali kesepakatan itu.

Menanggapi sanksi yang diperketat, Iran meningkatkan kegiatan nuklirnya, dan saat ini memperkaya uranium pada tingkat tertinggi yang pernah ada - meskipun jumlah itu masih kurang dari apa yang dibutuhkan untuk membuat senjata tingkat nuklir.

Sementara itu, Ayatollah Khamenei telah berulang kali menyerukan penghapusan negara Israel.

Pada tahun 2018, ia menggambarkan negara itu sebagai "tumor kanker" yang harus dikeluarkan dari wilayah tersebut.

Berita lainnya seputar Iran

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sosok Ebrahim Raisi, Presiden Baru Iran, Dipandang Israel sebagai Ekstremis"

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved