Profil Ebrahim Raisi, Presiden Baru Iran yang Dianggap Israel Sebagai Tokoh Paling Ekstrem

Berikut ini sosok Presiden Baru Iran, Ebrahim Raisi, yang dipandang Israel sebagai seorang ekstremis.

Editor: Citra Anastasia
(AP PHOTO/EBRAHIM NOROOZI)
Ebrahim Raisi sebelum terpilih sebagai Presiden Iran, melambai ke media setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di Teheran, Iran, Jumat (18/6/2021). 

TRIBUNAMBON.COM - Iran telah menggelar pemilihan presiden pada Jumat (18/6/2021).

Presiden Iran sebelumnya, Hassan Rouhani, telah purna dari tugasnya dalam dua periode berturut-turut.

Hasil Pemilu pada Sabtu (19/6/2021) memutuskan, Ebrahim Raisi menjadi pengganti Hassan Rouhani.

Ebrahim berhasil mengalahkan tiga lawannya, yaitu Abdolnaser Hemmati, Mohsen Rezaei, dan Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi.

Sebenarnya, kemenangan Ebrahim Raisi telah diprediksi sebelumnya.

Selain unggul di jajak pendapat, pemilu kali ini bahkan dianggap sebagai pemilu yang dirancang khusus untuk memenangkan Raisi, BBC melaporkan.

Banyak orang menghindari pemilihan, karena percaya pemilu itu direkayasa untuk mendukung Raisi, yang merupakan sekutu setia Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Foto selebaran ini dibagikan oleh Klub Jurnalis Muda Iran (YJC) menunjukkan kandidat presiden Iran Ebrahim Raisi, selama debat ketiga yang disiarkan televisi menjelang pemilihan 18 Juni, di studio televisi Negara Iran di Teheran pada 12 Juni 2021.
Foto selebaran ini dibagikan oleh Klub Jurnalis Muda Iran (YJC) menunjukkan kandidat presiden Iran Ebrahim Raisi, selama debat ketiga yang disiarkan televisi menjelang pemilihan 18 Juni, di studio televisi Negara Iran di Teheran pada 12 Juni 2021. (MORTEZA FAKHRI NEZHAD / YJC NEWS AGENCY / AFP)

Baca juga: Israel Peringatkan Masyarakat Internasional Presiden Baru Iran Berbahaya

Baca juga: Pabrik Pesawat Iran Meledak Setelah Dituduh Pendukung Hamas oleh Israel

Lantas, seperti apa sosok Ebrahim Raisi?

Simak profilnya, dilansir Al Jazeera.

Ebrahim Raisi, yang saat ini menjabat sebagai hakim agung Iran, menikmati dukungan luas dari politisi faksi konservatif dan garis keras.

Ia juga telah menduduki puncak jajak pendapat dengan selisih yang besar.

Seperti Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Raisi mengenakan sorban hitam, menunjukkan bahwa dia adalah seorang sayyid – keturunan Nabi Muhammad.

Ulama berusia 60 tahun itu juga dipandang sebagai kandidat yang paling mungkin untuk menggantikan Khamenei yang berusia 82 tahun ketika dia meninggal.

Poin itu diangkat oleh lawan dalam debat presiden yang disiarkan televisi sebagai sesuatu yang mungkin membuatnya meninggalkan kursi kepresidenan jika dia memenangkannya.

Presiden Hassan Rouhani (kiri) mengambil bagian dalam konferensi pers dengan Presiden terpilih Ebrahim Raisi (kanan) selama kunjungannya untuk memberi selamat kepada ulama ultrakonservatif itu karena memenangkan pemilihan presiden. Ebrahim Raisi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden Iran pada hari Sabtu, hasil yang diantisipasi secara luas setelah banyak politisi kelas berat dilarang mencalonkan diri.
Presiden Hassan Rouhani (kiri) mengambil bagian dalam konferensi pers dengan Presiden terpilih Ebrahim Raisi (kanan) selama kunjungannya untuk memberi selamat kepada ulama ultrakonservatif itu karena memenangkan pemilihan presiden. Ebrahim Raisi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden Iran pada hari Sabtu, hasil yang diantisipasi secara luas setelah banyak politisi kelas berat dilarang mencalonkan diri. (STRINGER / Iranian Presidency / AFP)

Raisi dibesarkan di timur laut kota Mashhad, sebuah pusat keagamaan penting bagi Muslim Syiah di mana Imam Reza, imam Syiah kedelapan, dimakamkan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved