Sepak Bola Maluku

Jong Ambon FC Tak Terkalahkan, Gafar Lestaluhu Ungkap Kunci Kemenangan

Kemenangan Jong Ambon FC (JAFC) dalam beberapa laga eksebisi melawan club lokal lainnya merupakan kemenangan beruntun yang terbilang cukup baik.

TribunAmbon.com/ Dedy Azis
Pertandingan uji coba Jong Ambon FC lawan Tulehu Putra, Sabtu (8/5/2021 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Jong Ambon FC (JAFC) telah melakoni laga eksebisi melawan sejumlah sekolah sepak bola di kota Ambon.

Mereka berhasil menyapu bersih kemenangan tanpa kekalahan dalam sebulan terakhir.

Beberapa tim lokal yang telah merasakan permainan apik dari Jong Ambon FC di antaranya adalah Sekolah Sepak Bola (SSB) Hatukau, Waiselaka FC, Tawiri FC, Siwalima FC.

Keempat tim tersebut merupakan tim yang terbilang cukup kuat di kota bertajuk manise ini.

Kemenangan yang diraih terbilang cukup fantastis dengan skor yang telak. Mereka melawan SSB Hatukau dan Tawiri FC, JAFC berhasil membobol gawang keduanya 3 gol tanpa balas.

Kemudian mereka berhadapan dengan Waiselaka FC, dan membobol gawang mereka dengan skor 2 – 0 untuk kemenangan JAFC.

Namun mereka hanya berhasil mendapat hasil seri pada laga keempat melawan Siwalima FC pada Sabtu, (19/6/2021).

Baca juga: Dua Gempa Guncang Kairatu-SBB-Maluku, Dirasakan Kuat Masyarakat, Hanya Berselang Semenit

Kemenangan Jong Ambon FC (JAFC) dalam beberapa laga eksebisi melawan club lokal lainnya merupakan kemenangan beruntun yang terbilang cukup baik bagi sebuah tim yang baru bediri beberapa bulan saja.

Pelatih kepala JAFC, Gafar Lestaluhu membocorkan kunci kemengangan yang dipakai dalam setiap laga melawan tim-tim tangguh dan kuat di Maluku.

“Kami menggunakan tehnik tiki-taka satu dua sentuhan,” kata dia saat diwawancarai TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Minggu (20/6/2021).

Dia mengatakan, permainan tiki taka yang digunakan menjadi maksimal dengan memainkan formasi 4-3-3 dan formasi alternatif 4-2-3-1.

“Formasi yang kami pakai yaitu, 4-3-3 dan formasi alternative 4-2-3-1,” ujarnya.

Formasi 4-3-3 dalam sepak bola merupakan perkembangan dari formasi 4-2-4 ala Brasil dan 3-4-3 ala Belanda.

Formasi ini terbilang sangat ofensif di sepak bola era modern, dengan menghadirkan tiga pemain di lini depan.

Strategi 4-3-3 berarti empat pemain belakang (bek), tiga pemain tengah (gelandang), dan tiga penyerang.

Baca juga: Penataan Pedagang Pasar Mardika Dipastikan Terus Berjalan, Richard Louhanapessy Minta Warga Sabar

Dalam formasi 4-3-3, dua bek di samping sisi lapangan (bek sayap) punya peran tambahan untuk maju ke depan sehingga menjadi lebih krusial dalam bergerak ofensif atau menyerang.

Para pemain di posisi ini akan sering bergerak ke ke depan dan ke belakang lapangan.

Selain itu, dua bek sayap juga dapat membantu melindungi posisi tengah yang diisi oleh center back seusai kebutuhan.

Sementara di sektor tengah, dua dari tiga gelandang memiliki tugas lebih dalam membangun serangan. Satu lainnya bertanggung jawab untuk fokus di lini pertahanan.

Baca juga: Pemkot Ambon Akan Evaluasi Pembatasan Sosial, Termasuk Jam Operasional Kafe

Adapun di lini depan, terdapat dua gaya dalam penerapannya, yakni dengan menurunkan sepenuhnya ujung tombak atau menugaskan dua di antaranya sebagai winger.

Barcelona era Pep Guardiola merupakan tim yang paling melekat dengan formasi 4-3-3.

Berkat formasi 4-3-3 tersebut, Barcelona era Pep Guardiola berhasil meraih berbagai gelar bergengsi salah satunya Liga Champions.

Hingga saat ini, Pep Guardiola masih menggunakan strategi 4-3-3 dalam melatih Manchester City. Begitu juga ketika dia melatih Bayern Muenchen.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved