Nasional

Libur Lebaran, Lonjakan Kasus Covid-19, dan Kekhawatiran Fasilitas Kesehatan Kolaps

Selama tiga hari terakhir, penambahan kasus positif dan kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus melonjak.

Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy/ Humas Provinsi Maluku
Proses pemakaman almarhuma FJK di TPU Hunuth, Senin sore (15/3/2021). 

"Ternyata kenaikan kasus pasca-Idul Fitri di tahun ini secara nasional lebih tinggi, yaitu mencapai 112,22 persen. Sedangkan kenaikan kasus pada tahun 2020 adalah sebesar 93,11 persen," tutur Wiku.

Dia mengakui, kenaikan yang signifikan di tahun ini tidak dipungkiri terjadi karena kenaikan pada minggu keempat. Dalam satu minggu saja, terjadi kenaikan hampir 2 kali lipat. "Hal ini menyebabkan perbedaan yang signifikan pada keadaan di minggu ke-3 lalu dengan minggu ke-4 saat ini," ungkapnya.

Penyebab lonjakan Covid-19 versi satgas

Wiku melanjutkan, peningkatan penularan Covid-19 yang terjadi saat ini ada kaitannya dengan libur Idul Fitri 2021. Pada periode libur Idul Fitri tersebut terjadi mobilitas dan kerumunan masyarakat yang meningkatkan potensi penularan Covid-19.

"Peningkatan penularan yang terjadi pada saat ini, menurut kami sudah jelas kaitannya dengan mobilitas penduduk dan kerumunan yang terkait dengan liburan panjang, yakni libur Idul Fitri," ujarnya. "Sebab polanya sama dengan kejadian di tahun lalu saat libur panjang," lanjut Wiku.

Wiku menjelaskan, pada awal Februari hingga pertengahan Mei 2021, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia telah menurun.

Selain itu, tingkat BOR di RS rujukan Covid-19 juga mencapai rata-rata 30 persen di Indonesia. "Itu adalah kondisi yang cukup ideal dalam waktu yang lama di Indonesia.

Dan kemudian setelah ada libur panjang Idul Fitri ini naik sesuai dengan kalkulasi yang selama ini ada kalau terkait libur panjang," ungkap Wiku.

Sementara itu, untuk mengetahui bahwa peningkatan kasus Covid-19 saat ini apakah terkait dengan varian baru virus corona, Wiku menegaskan masih perlu penelitian lebih jauh.

"Yang jelas kita lihat kaitannya dengan libur panjang. Perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan ditemukannya whole genome sequence dari varian-varian tertentu dengan peningkatan kasus itu," tambah Wiku.

Sementara itu, Ketua Umum Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Isman Firdaus melihat adanya pengaruh dari masuknya varian baru virus corona dengan lonjakan kasus Covid-19 saat ini.

Hal itu dilihat dari peningkatan BOR di RS rujukan Covid-19.

"Dulu itu mungkin selama sepekan baru terlihat peningkatan BOR. Tetapi saat ini baru dua hingga tiga hari BOR sudah meningkat signifikan," ungkapnya dalam keterangan pers virtual pada Jumat (18/6/2021). "Misalnya beberapa hari lalu BOR sekitar 10-15 (orang) di ruang isolasi. Sekarang sudah lebih dari 40 (orang) pasien yang menempati ruang isolasi," lanjutnya.

Terlebih, kata Usman, saat ini tingkat pemakaian masker di masyarakat lebih baik dari tahun lalu. "Tapi masih ada dampak signifikan. Sehingga kita harus rem benar-benar virusnya (varian baru virus corona).

Fasilitas kesehatan berpotensi kolaps

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved