Euforia Euro 2020
Ekspresi Dukung Tim Kesayangan, Ada Bendera Belanda Raksasa di Kota Ambon
Piala Eropa 2020 telah dimulai. Ajang empat tahunan di Benua Biru tersebut menyita perhatian banyak pencinta sepak bola, termasuk di Kota Ambon.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Piala Eropa 2020 telah dimulai. Ajang empat tahunan di Benua Biru tersebut menyita perhatian banyak pencinta sepak bola, termasuk di Kota Ambon.
Euforia warga Kota Ambon menyambut perheletan Euro 2020 begitu terasa. Di kawasan Kayu Tiga, kelurahan Batu meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pemuda setempat menghiasi taman dengan pernak Pernik Negeri Kincir Angin, Belanda.
Taman itu pun diberi nama Taman Belanda.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, tidak area taman terpasang lebih dari 20 bendera Belanda berukuran sedang.
Baca juga: Mancino, Tersangka Kebakaran Gedung Sekolah Perawat di Ambon Terancam 12 tahun Penjara
Baca juga: Kasatpol PP Buru Selatan Asnawy Gay Bakal Ditahan Setelah Penyidik Kantongi Hasil Audit
Dan satu bendera berukuran raksasa, yakni sepanjang 10 x 3 meter terpajang mengitari area taman.
Tidak hanya itu, dinding rumah hingga pagar pembatas taman juga digambari bendera serta simbol negeri berjuluk orange itu.
Menurut tokoh pemuda Kayu Tiga, Moen Latupeirissa, lokasi tersebut juga biasa difungsikan sebagai tempat nonton bersama ketika Belanda berlaga.
"Kami lakukan ini setiap Belanda lolos ke Euro dan Piala dunia," ujar Latupeirissa saat diwawancarai TribunAmbon.com, Selasa (15/6/2021) siang.
Latupeirissa mengatakan fanatisme warga setempat telah terpupuk sejak tahun 1980an.
"Kalau tim Belanda bertanding sudah pasti dari Oma, opa sampai bayi sekalipun pasti ikut mendukung, karena sudah sejak dulu tahun 80an," kata dia.

Diklaim Bendera Terbesar
Bendera Belanda berukuran 15x30 meter di kawasan Kayu Tiga, Kelurahan Batu Meja, Sirimau diklaim sebagai bendera terbesar di Kota Ambon.
Baca juga: Di Negeri Kabauw - Maluku Tengah, Ketahuan Pakai dan Jual Narkoba Langsung Dirajam
Baca juga: Prakiraan Cuaca Maluku Rabu 16 Juni 2021, 6 Kota Diguyur Hujan, 2 Kota Berawan Seharian
Bendera yang dijahit manual Juni 2008 itu menjadi kebanggaan pendukung fanatik warga yang bermukim di kawasan belakang Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Maluku itu.
Bendera berukuran besar itu dikerjakan selama sepekan sebelum perhelatan EURO 2008 silam.
“Setelah dijahit, si tukang jahit sakit tiga tiga hari,” ujar salah seorang tokoh pemuda Batu Meja, Moen Latupeirissa kepada TribunAmbon.com, Selasa (15/6/2021) siang.
Lanjutnya, bendera itu merupakan simbol fanatisme warga di Batu Meja yang dibuat dengan dana swadaya dari warga setempat.
Kurang lebih terdapat 86 kepala keluarga di kawasan tersebut.
Lebih dari separuh warga turut mengumpulkan uang untuk membeli bahan pembuatan bendera.
Taman Belanda di Kayu tiga, Ambon, Maluku. (TribunAmbon.com/ Dedy Azis)
“Ini salah satu simbol fanatisme warga di Batu Meja,” ungkap Latupeirissa.
Bendera tersebut kemudian selalu dipajang setiap kali ada perhelatan sepak bola dunia, baik EURO hingga Piala Dunia.
Menyambut EURO 2020, bendera itu kembali dipajang pada taman kecil di tengah pemukiman warga.
Bendera itu, dikelilingi sebanyak 20 bendera Belanda berukuran kecil.
Tidak hanya itu, dinding rumah hingga pagar pembatas taman juga digambari bendera serta simbol negeri berjuluk orange itu.
Menurut Latupeirissa, lokasi tersebut juga biasa difungsikan sebagai tempat nonton bersama ketika Belanda berlaga.
"Kami lakukan ini setiap Belanda lolos ke Euro dan Piala dunia," tandasnya. (*)