Anggota TNI Dibacok
Praka Alif Angkotasan Ternyata Seorang Penyanyi
Prajurit Yonif Para Raider 432 yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan itu ternyata seorang penyanyi di kesatuannya.
Penulis: Salama Picalouhata | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Salma Picalouhata
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dua prajurit TNI bernama Prada Aryudi dan Praka M Alif Nur Angkotasan gugur setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 11.00 WIT.
Praka Alif Angkotasan diketahui berasal dari Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Prajurit Yonif Para Raider 432 yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan itu ternyata seorang penyanyi di kesatuannya.
Dari rekaman video yang tersebar, ada berbagai video musik miliknya. Dia melantunkan lagu itu layaknya penyanyi profesional.
Dalam sejumlah rekaman, Angkotasan juga terlihat bernyanyi bersama para sahabatnya.
Dalam tembang berjudul Doa Kami, Angkotasan tampil menggunakan seragam lengkap dengan baret.
Dari pengakuan salah satu kerabatnya, almarhum adalah penyanyi di kesatuannya.
"Almarhum itu penyanyi di kesatuannya. Lagu itu setahun lalu kalau tidak salah," ujar Emy Latuconsina.
Selain itu, almarhum ternyata juga terkenal sebagai penyanyi di daerah asalnya, Pelauw, Maluku Tengah.
"Dia juga punya satu album dengan kumpulan musisi Matasiri," lanjut Emy.
Emy mengenang almarhum sebagai orang baik. Dia menyebut Praka Alif sosok sopan dan menghargai sesama.
Baca juga: Ini Aturan Buka Tutup Jalan Depan Markas Polda Maluku
Baca juga: Praka Alif Angkotasan Tewas Dibacok Saat Lakukan Pengamanan Pembangunan Tembok Bandara Dekai
"Almarhum orang baik. Dia selalu menegur semua orang kalau ketemu. Dia juga lihat saudara-saudara yang kuliah di Makassar. Pokoknya kami semua mengenalnya sebagai orang baik," kata Emy.
Sebelumnya, mereka dibacok orang tidak dikenal, di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).
Dua anggota yang menjadi korban adalah Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka A. Angkotasan yang diketahui berasal dari Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.
"Kedua anggota itu diserang menggunakan senjata tajam saat sedang melaksanakan PAM Pengamanan pembangunan tembok bandara Nop Goliat Dekai," katanya ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (17/5).
Dia mengatakan para pelaku penyerangan berjumlah kurang lebih 20 orang, yang mana pihaknya masih melakukan pendalaman guna mengetahui apakah pelaku penyerangan dengan beberapa rangkaian kejadian beberapa waktu lalu di Dekai.
Baca juga: Kapolda Papua Pastikan Kejar Pelaku yang Serang dan Rampas Senjata Prada Aryudi & Praka Angkotasan
"Kami masih dalami, dan kami belum bisa simpulkan apakah pelaku ini orang yang sama dengan kasus yang menewaskan anggota KPU pada 2020 silam," katanya.
Selain melakukan pembacokan menggunakan senjata tajam, kata dia, dua senjata jenis SS2 milik korban dibawa kabur.
"Selain melakukan kekerasan yang menyebabkan dua anggota gugur, para pelaku juga membawa kabur dua senjata organik milik TNI," ujarnya.
Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana ketika dikonfirmasi menyebutkan saat ini pihaknya dibackup anggota TNI dari Satgas Yonif 432 Makassar serta BKO Brimob masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
"Kami dari anggota gabungan masih melakukan pengejaran, kuat indikasi para pelaku melarikan diri ke arah hutan," tambah dia. (*)