Kuti Kata Maluku

Kuti Kata; Kas Ampong

Jadi "kas ampong" itu melahirkan kesadaran baru supaya "sampe jua, jang ulang lai" (=cukup, jangan terulang kembali).

Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Pdt. Elifas Tomix Maspaitella
Foto bersama Tokoh Agama 

Jadi "kas ampong" itu berarti "dame" (=damai), bahwa kedua belah pihak sama-sama "mangaku su salah" (=mengakui sudah bersalah).

Biasanya kalau sudah "kas ampong" maka kedua belah pihak itu "bakupolo, manangis tahek-hek" (=berpelukan sambil menangis).

Baca juga: Kuti Kata; Jang Dengar

Baca juga: Kuti Kata; Gandong e, Mari Beta Gendong

Ada satu bagian setelah "bakupolo, manangis tahek-hek" itu yaitu "toki kapala" (=jitak kepala) lalu yang satu bilang "dasar kapala batu" (=dasar anak kepala batu), dan sering pula dijawab "papa/mama tuh yang kiri-kiri" (=papa/mama itu yang suka marah-marah).

Bila di antara saudara, maka sering muncul kesadaran bersama melalui ungkapan "katong su bodoh apa nih e, parsis anana alus-alus" (=bodohnya kita, seperti anak kecil saja).

Jadi "kas ampong" itu melahirkan kesadaran baru supaya "sampe jua, jang ulang lai" (=cukup, jangan terulang kembali).

Lalu "kalu su kasih ampong tuh, su seng boleh babaengke. Abis tuh abis" (=jika sudah mengampuni, tidak boleh diungkit lagi. Selesai itu berarti selesai).

Kas' ampong beta e gandong, kalu su salah!
Salamat Har' Raya lai par basudara gandong Salam!

#Elifas Tomix Maspaitella 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved