Global

AS dan NATO Mulai Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan secara Resmi

Amerika Serikat (AS) mulai secara resmi menarik mundur pasukan dari Afghanistan, mengakhiri "perang selamanya".

Editor: Adjeng Hatalea
(AP Photo)
Pasukan NATO di Afganistan. 

Namun, mereka tidak menghilang begitu saja, pengaruh mereka tumbuh kembali dan mereka berkembang.

Sejak itu, AS dan sekutunya telah berjuang untuk menghentikan runtuhnya pemerintah Afghanistan, dan untuk mengakhiri serangan mematikan oleh Taliban.

Kekerasan terus berlangsung Penarikan pasukan AS dimulai dengan latar belakang bentrokan sengit antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan, dengan tidak adanya kesepakatan damai.

Gejolak kekerasan di provinsi Ghazni menyebabkan sejumlah orang tewas.

Pada Jumat (30/4/2021), pemboman mobil di Pul-e-Alam, provinsi Logar, menewaskan hingga 30 orang dan melukai 110, yang kebanyakan adalah siswa sekolah.

Baca juga: Sengketa Air di Perbatasan Kirgistan-Tajikistan Tewaskan 31 Orang

Baca juga: Maluku FC Optimis Jadi Pemenang Liga III, Saidna; Yakin 99%, Sisanya Faktor X

Presiden AS Joe Biden mengatakan penarikan AS dibenarkan karena pasukan AS telah memastikan negara itu tidak dapat lagi menjadi pangkalan bagi ekstremis asing untuk berkomplot melawan Barat.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga mengatakan pasukan pemerintah sepenuhnya mampu menahan pemberontak.

Dia berpendapat bahwa penarikan pasukan AS dan NATO akan menghilangkan alasan Taliban untuk berperang, dengan mengatakan kepada Taliban,

"Siapa yang kamu bunuh? Apa yang kamu hancurkan? Dalih kamu untuk memerangi orang asing sekarang sudah berakhir." Namun, banyak yang tidak memiliki optimisme yang sama.

"Setiap orang takut bahwa kami mungkin kembali ke hari-hari kelam era Taliban," kata Mena Nowrozi, yang bekerja di sebuah stasiun radio swasta di Kabul mengatakan kepada kantor berita AFP.

"Taliban masih sama. Mereka tidak berubah. AS seharusnya memperpanjang kehadiran mereka setidaknya satu atau dua tahun," lanjutnya.

Koresponden BBC Pakistan dan Afghanistan Secunder Kermani mengatakan bahwa dengan pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan terhenti, meskipun keterlibatan internasional telah ditarik.

Sehingga, tampaknya konflik yang tak terhindarkan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan akan terus berlanjut.

(Kompas.com / Shintaloka Pradita Sicca)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved