Global

AS dan NATO Mulai Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan secara Resmi

Amerika Serikat (AS) mulai secara resmi menarik mundur pasukan dari Afghanistan, mengakhiri "perang selamanya".

Editor: Adjeng Hatalea
(AP Photo)
Pasukan NATO di Afganistan. 

KABUL, TRIBUNAMBON.COM - Amerika Serikat (AS) mulai secara resmi menarik mundur pasukan dari Afghanistan, mengakhiri "perang selamanya".

Pasukan AS dan NATO telah hadir di tanah Afghanistan selama hampir 20 tahun.

Namun penarikan pasukan yang ditargetkan batas waktunya hingga 11 September itu, berlangsung di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan, dengan pasukan keamanan Afghanistan telah mendorong peringatan tinggi untuk serangan pembalasan.

Di bawah kesepakatan yang ditandatangani pada 2020 antara Taliban dan Donald Trump, pasukan asing telah pergi pada 1 Mei sementara Taliban menahan serangan pasukan internasional.

Para pejabat mengatakan kepada Reuters bahwa Taliban telah melindungi pangkalan militer barat dari kelompok-kelompok militan yang bersaing.

Namun, tidak menghentikan serangan Taliban terhadap pasukan dan warga sipil Afghanistan.

Namun, Presiden AS Joe Biden pada April mengatakan bahwa beberapa pasukan akan tetap tinggal sampai 11 September 2021, peringatan 20 tahun serangan 9/11, dengan alasan situasi keamanan. Seorang juru bicara Taliban mengatakan "pelanggaran itu pada prinsipnya telah membuka jalan (pasukan Taliban) untuk mengambil setiap tindakan balasan yang dianggap tepat terhadap pasukan pendudukan."

Namun, dia juga mengatakan pasukan Taliban akan menunggu instruksi dari para pemimpin sebelum meningkatkan serangan.

Beberapa analis menyarankan, untuk menghindari penarikan pasukan AS di tempat serangan skala besar sesuai tenggat waktu.

Sementara itu, AS menghadapi tantangan logistik untuk berkemas dan pergi.

AP melaporkan militer telah melakukan inventarisasi, memutuskan untuk sebagain akan dikirim pulang dan sebagian lain akan dijual sebagai sampah di pasar Afghanistan.

Kenapa pasukan AS di Afghanistan?

Pada 11 September 2011 terjadi serangan di Amerika dan telah membunuh hampir 3.000 orang.

Osama bin Laden, dianggap sebagai pemimpin kelompok teror Al-Qaeda yang diidentifikasi dengan cepat sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Taliban, ekstremis Muslim yanag berkuasa di Afghanistan dan melindungi Bin Laden, menolak untuk menyerahkannya.

Jadi, sebulan setelah 9/11, AS melancarkan serangan udara ke Afghanistan. Ketika negara-negara lain bergabung dalam perang di Afghanistan, Taliban dengan cepat disingkirkan dari kekuasaan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved