Ramadhan 2021
Bagaimana Kriteria Musafir yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan?
Berapakah jarak seseorang diperbolehkan tidak berpuasa jika sedang dalam perjalanan jauh atau musafir?
TRIBUNAMBON.COM - Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan sholeh.
Selain berpuasa, menyambung silaturahmi kepada sanak saudara juga dianjurkan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan puasa?”
Sahabat menjawab,
“Tentu saja!”
Rasulullah pun kemudian menjelaskan,
“Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya.
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam uraian hadis tersebut, barang siapa yang bersilaturahmi atau menyambung persaudaraan niscaya Allah SWT akan memperpanjang usia dan menambah rezeki seseorang.
Namun berapakah jarak seseorang diperbolehkan tidak berpuasa jika sedang dalam perjalanan jauh atau musafir?
Dalam program Tanya Ustaz yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com, Ustaz Tajul Muluk menjelaskan hal tersebut secara detail.
Baca juga: Simak Tips Menjaga atau Menurunkan Berat Badan Selama Puasa
Baca juga: Inilah 6 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan
Ia mengatakan, seseorang diperbolehkan tidak berpuasa saat menempuh perjalanan yang waktu tempuh perjalanannya bisa menjamak dan mengqasar salat.
"Kalau bisa mengqasar dan menjamak salat, berarti sudah disebut musafir," ujarnya dalam program yang dipandu oleh Ratu Sejati tersebut.
Ustaz Tajul membeberkan, jarak itu apabila dikira-kira dalam kilometer akan berjarak sekitar 80 km.