Jokowi Bakal Lakukan Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Berikut 2 Kementerian yang Kemungkinan Dirombak

Isu reshuffle atau perombakan kabinet muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melebur Kemenristek dan Kemendikbud.

Editor: Fitriana Andriyani
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi 

TRIBUNAMBON.COM - Isu reshuffle atau perombakan kabinet muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melebur Kemenristek dan Kemendikbud.

Selain itu, Jokowi juga akan membentuk kementerian baru yakni Kementerian Investasi.

Reshuffle kabinet tersebut dikabarkan akan dilakukan Jokowi pada pekan ini.

Lantas bagaimana tanggapan pengamat terkait isu reshuffle kabinet Jokowi?

Baca juga: Polri Mulai Periksa Barang Bukti dari TKP Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Baca juga: Jaga Ketertiban Masyarakat, Polresta Ambon Luncurkan Unit Patroli Aman Ramadhan

Pengamat politik dan ketatanegaraan, Agus Riwanto menyampaikan, isu reshuffle kabinet muncul setelah Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan kementerian.

"Isu reshuffle kabinet ini muncul setelah Pak Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan baru penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud."

"Kemudian penambahan baru Menteri Investasi, maka kemungkinan besar reshuffle akan dilakukan terhadap dua kementerian," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/4/2021).

agus riwanto1
Pengamat politik dan ketatanegaraan, Agus Riwanto.

Ia menyampaikan, penggabungan dua kementerian tersebut tentunya akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Kemudian, pasti juga ada penunjukkan menteri baru terkait pembentukan Kementerian Investasi.

"Pertama, penggabungan Kemenristek itu akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan," katanya.

"Kedua, akan ada kursi menteri baru, Menteri Investasi," jelas Agus.

"Saya enggak tahu Menteri Investasi itu diambil dari mana, tapi besar kemungkinan Kader PDIP yang memiliki reputasi soal itu," lanjutnya.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan Tanpa Persetujuan BPOM

Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UNS ini berujar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mandiri.

Sebab, lembaga tersebut tidak akan lagi bergabung dengan Kemenristek.

"Dulu jadi satu Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BRIN, dijabat oleh Bambang Brodjonegoro," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved