Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Banjir Bandang Adonara: Ratusan Orang Tertimbun Longsor dan Puluhan Tewas

Banjir bandang ini terjadi di tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Pos Kupang/ Syafika
Banjir bandang di Waiwerang, Adonara, Flores Timur, NTT. Bencana banjir bandang akibat bibit Siklon Seroja terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. 

TRIBUNAMBON.COM – Bencana banjir bandang akibat bibit Siklon Seroja terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu 4 April 2021 subuh.

Bencana tersebut bahkan mengakibatkan tanah longsor. Ratusan orang tertimbun akibat longsoran.

Sementara puluhan orang dilaporkan meninggal dunia.

Banjir bandang ini terjadi di tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Bibit Siklon Tropis 99S: Gelombang Laut Tinggi dan Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah

Baca juga: Dampak Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem di Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar

Berikut ini fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur :

1. Akibat Bibit Siklon 99S atau Seroja

Bibit Siklon 99S atau Seroja Penyebab Bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Diberitakan sebelumnya, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S.

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021).

2. Rumah Tertimbun Longsor

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.

Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia. Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved