Penanganan Covid
Moeldoko Ungkap Alasan Pemerintah Indonesia Memilih Vaksin Sinovac
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkap alasan mengapa Indonesia memilih vaksin Sinovac meskipun ada vaksin lainnya.
TRIBUNAMBON.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkap alasan mengapa Indonesia memilih vaksin Sinovac meskipun ada vaksin lainnya.
Dalam sebuah acara bertajuk Satu Jam Bersama Moeldoko yang digelar secara virtual, Selasa (23/3/2021) mantan Panglima TNI itu menjelaskan bahwa Indonesia memilih Sinovac karena merupakan vaksin pertama yang ada.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia mendapat vaksin Sinovac tersebut merupakan kehebatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena Sinovac itu paling pertama dan ini hebatnya Pak Jokowi."
"Orang lain masih bingung mencari vaksin, semuanya masih berpikir, Presiden Jokowi sudah berpikir menentukan vaksin."
"Vaksin sekarang ini bukan lagi persoalan obat, tapi persoalan geopolitik dan geostrategi."
"Jadi siapa yang kuat, siapa yang menguasai."
"Belum tentu kita punya duit kita bisa membeli," kata mantan Panglima TNI itu.
Baca juga: Ramai Dikunjungi, Warga Mulai Buka Lapak Jualan di Lokasi Pendulangan Emas Tamilouw
Baca juga: Keutamaan Bulan Ramadhan dan Hikmah Menjalankan Ibadah Puasa
Baca juga: Jadi Penyelundup 50 Kg Merkuri dan Dituntut 1,6 Tahun Penjara, Hamzah Minta Keringanan Hukuman
Baca juga: Terkejut Saat Rapikan Pot, Warga Palembang Temukan Mayat, Gergaji dan Tang di Samping Korban
Baca juga: Batal Tinjau Vaksinasi Secara Langsung, Jokowi Bakal Pantau Vaksinasi di Buru Secara Virtual
Moeldoko menjelaskan sejumlah pertimbangan yang diambil pemerintah ketika memilih vaksin Sinovac untuk didistribusikan kepada masyarakat.
Pertama, kata Moeldoko, vaksin Sinovac yang lebih dahulu membuka diri untuk melakukan uji klinis ketiga di Indonesia.
Uji klinis itu pun, kata Moeldoko, dilakukan oleh orang Indonesia, dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, kata Moeldoko, vaksin tersebut dinilai lebih valid.
Pertimbangan kedua, kata dia, adalah pertimbangan perlakuan.
Perlakuan vaksin Sinovac, kata dia, jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang lain.
"Karena cold chain-nya lebih mudah antara 2 sampai 8 derajat, sedangkan cold chain vaksin yang lain itu cukup menyulitkan."