Maluku Terkini
Usaha Pembuatan Stempel dan Papan Reklame di Ambon Sepi Peminat Saat Pandemi
Pendapatan saat belum pandemi pun tidak menentu, tergantung dari jumlah pesanan yang diterima. Apalagi saat pandemi.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Meskipun dia tetap membuka usahanya dari pukul 08.00 pagi hingga 18.00 sore.
Hal itu membuat dia tidak bisa memberi makan keluarganya. Mereka kadang hanya makan sekali atau tidak sama sekali.
“Sempat selama enam bulan cuma makan satu hari sekali,” ujarnya.
Dia melanjutkan, rekan-rekannya sesama pengusaha reklame dan stempel pun mengalami hal serupa.
Ceritanya, kendaraan motor milik rekan-rekannya ditarik perusahaan leasing maupun debt collector karena tak mampu membayar.
“Banyak teman-teman saya yang motornya di tarik kembali karena tidak ada pemasukan sama sekali selama pandemi," ujar Wandi.
Beruntung, sekarang dia masih mendapat pesanan pembuatan plat nomor kendaraan meski keuntungannya tidak seberapa.
"Kalau plat motor itu pasti ada setiap hari tapi untungnya cuma Rp. 20 ribu untuk plat yg biasa," ucapnya.
Dia mengaku tetap bertahan dan berusaha hingga penjualannya kembali normal.
"Alhamdulillah bisa bertahan sampai sekarang, sudah agak stabil," kata dia. (*)