BMKG: Angin Maluku Bisa 40 km/Jam, Hujan Hingga 21 Februari 2021, Apa yang Terjadi Sesungguhnya?

Ada Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin yang berpotensi membuat awan hujan, dan gelombang laut di kawasan Indonesia

Penulis: Fandi Wattimena | Editor: Nur Thamsil Thahir

Apa yang Terjadi Sesungguhnya? Ada Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin

Apa yang Terjadi sesungguhnya? Ada Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin

Di Jakarta, Selasa (16/2/2021), Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, pemicu anomali dan cuaca ekstrem itu karena monsun Asia dan aktinya dua gelombang menakutkan dunia: “gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.”

Guswanto menjelaskan, analisis BMKG menunjukkan labilnya dinamika atmosfer inilah meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

"Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia," katanya dalam rilis yang diterima Tribun.

Apa itu Equatorial Rossby waves (gelombang Rossby Ekuator)?

BMKG menjelaskan merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator (20LU - 20LS) dengan periode kurang dari 72 hari.

Gelombang Rossby umumnya bisa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia.

Sedangkan Kelvin waves (gelombang Kelvin) adalah gelombang atmosfer yang memiliki arah penjalaran mirip seperti Madden Julian Oscillation (MJO) yang terjadi September hingg Oktober  tahun lalu.

MJO menjalar ke ke arah timur dengan periode gelombang itu jauh lebih pendek dari Rossby equator dan Kelvin waves, yaitu 2,5 hingga 20 hari. MJO meningkatkan potensi hujan di daerah yang dilewatinya. (*)

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved