Ambon Hari Ini

Kepala Basarnas Ingatkan Cuaca Ekstrem dan Layanan 24 Jam PascaTenggelamnya 2 Warga di Teluk Ambon

Merujuk ramalan cuaca dari otioritas BMKG Ambon, dalam sebulan terakhir dan dua bulan kedepan, ombak angin dan cuaca ekstrem bisa datang tiba-tiba. 

Penulis: Fandi Wattimena | Editor: Nur Thamsil Thahir
Tribun Ambon/sar_dok
Kepala Badan SAR Ambon, Muh Mustari MW, 2021 

Setelah tiga hari Operasi SAR, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Bibir Pantai Latuhalat, Selasa (2/2/2021) pagi.

Kepala Basarnas Ambon, Mustari, mengkonfirmasikan penemuan jenazah warga Kampung Airlouw Rt 012/04 Negeri Nusaniwe ini melaut sendiri sekitar pukul 07.00 WIT.

"Tim sudah temukan dan dievakuasi ke kampung," katanya kepada TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2021) pukul 16.30 WIT.

SAR mengkonfirmasikan Johan diperkirakan terjatuh dari Long Boat dan hilang di sekitar perairan Dusun Airlow Desa Latuhalat (Kota Ambon) pada  Koordinat 03° 46.686‘ S – 128° 9.420’ E.

Sore ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka di Latuhalat setelah dilakukan penyerahan jenazah dari Basarnas ke keluarga korban.

Johan Watilete (48), nelayan yang dikabarkan tenggelam, Minggu (14/2/2021) pagi di perairan pantai Airlouw, Desa Latuhalat akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Tim evakuasi dari SAR Ambon menemukan mayat Johan Watilete sekiyar 1,2 mil laut dari garis pantai Nusawine, Teluk Ambon.

Korban ditemukan di kawasan perairan Latuhalat pukul 14.13 Wit, atau enam jam setelah dilaporkan hilang.

Watilete dilaporkan kerabatnya hilang setelah tiga jam melaut, Minggu (14/2/2021) pagi.

Seperti kebanyakan nelayan tradisional di Teluk Ambon dan Maluku, Watilete melaut seorang diri, sekiuar pukul 05.30 Wit.

Diberitakan sebelumnya, korban dikabarkan tenggelam setelah terjatuh dari atas long boat di kawasan pantai dusun Air Low, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Basarnas Ambon beserta warga setempat langsung melakukan pencarian setelah mendapat informasi itu.

Basarnas menggerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) berisi tujuh personil.

Sementara warga menggunakan tiga unit longboat untuk membantu pencarian.

Dalam sebulan terakhir di 2021, sudah dua korban meninggal di perairan Teluk Ambon.

Nelayan dari kampung Airlouw, Negeri Nusaniwe, hilang saat melaut di perairan Airlouw, dan Negeri Latuhalat, Teluk Luar Ambon, Kota Ambon, Maluku

Adalah Rein Watilette, kemenakan Johan yang kali pertama melaporkan kedian ini, sekitar pukul 10.30 Wit.

Dugaan sementara nelayan berusia 48 tahun ini hilang setelah terjadi dari perahu yang ditumpanginya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved