Sempat Dinyatakan Hilang, Warga Jambi Ditemukan Meninggal dalam Rahang Buaya Sepanjang 4 Meter
Sugiarti (41) warga Tanjabtim ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, setelah dinyatakan hilang di Aliran Primer Sungai Keman.
Penulis: larasati putri wardani | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Warga Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Jambi, Sugiarti (41) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sebelumnya ia dinyatakan hilang di Aliran Primer Sungai Keman Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Tanjung Jabung Timur.
Pencarian dilakukan sejak pukul 07.15 WIB.
Pencarian ini melibatkan warga sekitar bersama pihak terkait, TNI, POLRI, dan BPBD.
Setelah enam jam, akhirnya korban berhasil ditemukan Senin (25/1/2021).

(TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Namun penemuan tubuh Sugiarti membuat geger warga, lantaran tubuhnya ditemukan utuh di dalam rahang buaya raksasa.
Diketahui buaya tersebut memiliki panjang kurang lebih 4 meter.
Dikutip dari TribunJambi.com, salah seorang warga, Asgawi (60) menemukan dan membantu melepaskan korban dari rahang buaya.
"Setelah sekian lama melakukan pencarian, sesuai feeling, pencarian kita difokuskan menuju ke muara sungai yang cukup besar," kata Asgawi.
"Akhirnya kita menemukan buaya yang dicari, berjarak 4 kilometer dari TKP," tambahnya.
Baca juga: Pakar Hukum Sebut Jokowi Perlu Jelaskan ke Publik Alasan Tunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri
Asgawi mengatakan jika ia mendapat informasi dari anak-anak yang melihat buaya di sekitar sungai menuju muara.
"Buaya itu membawa sesuatu seperti sampah di mulutnya," tutur Asgawi.
Saat penyusuran sungai, warga melihat ekor buaya yang cukup besar.
Dengan berbekal alat setrum, warga langsung menyetrum buaya.
"Pas kita lihat itu buaya langsung kita kejar, terus disetrum," kata Asgawi.
Baca juga: PPKM Jilid 2 Dimulai Hari Ini, Simak 7 Provinsi yang Menerapkannya hingga Aturan yang Ditetapkan
Buaya yang tidak tahan dengan setrum akhirnya melepaskan korban dari gigitannya.
Saat itu warga langsung menarik korban.
"Korban langsung kita tarik," ujar Asgawi.
Sugiarti ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Gudang Ikan Sari Rasa II di Rumahtiga Ambon Terbakar Diduga Arus Pendek
Apabila warga datang terlambat, ada kemungkinan korban sulit ditemukan.
"Jika terlambat sedikit kemungkinan korban untuk ditemukan akan sulit," terangnya.
Bahkan Asgawi juga mengatakan jika, tidak jauh dari TKP merupakan muara buaya.
Atau warga disana menyebutnya lubuk.
Tubuh korban yang telah ditemukan kemudian dibawa ke perahu.
Kronologi Sugiarti Ditemukan di Sungai
Dikutip dari TribunJambi.com, Hardi, suami Sugiarti ketika dikonfirmasi Tribun mengatakan, sebelum sang istri menghilang sempat mengeluh sakit perut.
Sehingga ia merasa ingin buang hajat.
"Rencananya pagi ini mau mengantar anak saya ke pondok di Jambi," kata Hardi.
Karena rencana tersebut, sang istri membuat jajanan untuk bekal sang anak.
Baca juga: Gudang Ikan Sari Rasa II di Rumahtiga Ambon Terbakar Diduga Arus Pendek
"Karena kebelet sakit perut dan ke belakang itulah terakhir saya lihat istri saya," ujar Hardi dengan mata berkaca-kaca.
Ketika kejadian, sang adik sempat mendengar teriakan dan suara sesuatu terhempas ke air sungai.
Tapi sayangnya sang adik tidak menyadari jika kakaknya saat itu berada di belakang (sungai).
Buaya Kerap Muncul Saat Sore Hingga Malam
Dikutip dari TribunJambi.com, Kepala Desa Catur Rahayu, Supriyanto mengatakan jika dirinya memperoleh informasi ada korban tenggelam di aliran primer pagi tadi.
Supriyanto menyebutkan jika hampir setiap hari di waktu sore hingga malam hari buaya melintas di aliran Sungai Keman.
Sebagian warga yang mengetahui hal tersebut akan menjauhi sungai.
Baca juga: Wanita yang Berbuat Mesum dengan Oknum Polisi Dikabarkan Positif Covid-19
Diketahui kasus serangan buaya ini sudah terjadi berulang kali.
Bahkan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir sudah terdapat lima kasus.
"Dari lima kasus tersebut, tiga diantaranya selamat dan dua hilang atau meninggal," kata Supriyanto.
(Tribunambon.com/ Larasati Putri Wardani)