Mangapa Sering Terjadi Kecelakaan Pesawat di Awal Tahun? Ini Analisis Eks Investigator KNKT

"Analisis kecelakaan bisa setiap waktu, jadi kalau dikaitkan dengan bulan Januari kemungkinan besar dengan cuaca yang tidak bersahabat," kata Wenas.

Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota TNI membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. 

TRIBUNAMBON.COM - Mantan Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Frans Wenas ikut merespons soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/11/2021) lalu.

Wenas, yang turut menjadi investigator jatuhnya pesawat Adam Air 574 pada Januari 2007 lalu itu menanggapi dugaan seringnya kecelakaan pesawat di awal tahun.

Ia mengungkapkan, kecelakaan pesawat sebenarnya bisa terjadi setiap waktu.

Namun, terkait dengan seringnya kecelakaan di awal tahun, ia menduga karena adanya faktor cuaca.

"Analisis kecelakaan bisa setiap waktu, jadi kalau dikaitkan dengan bulan Januari kemungkinan besar dengan cuaca yang tidak bersahabat," kata Wenas, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Wenas juga menyebut, faktor cuaca memang menjadi hal yang penting di dunia penerbangan.

Dalam analisisnya, ia mengatakan, kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 ini memiliki kemiripan dengan kecelakaan Adam Air 574 pada 2007 lalu.

Mantan investigator KNKT, Frans Wenas mengungkap alasan kecelakaan pesawat di awal tahun.
Mantan investigator KNKT, Frans Wenas mengungkap alasan seringnya terjadi kecelakaan pesawat di awal tahun.

"Kita membagi antara data dan fakta, dalam kecelakaan ini kita sudah punya fakta pesawat itu turun tajam masuk ke laut."

"Kita juga punya fakta, Emergency Locator Transmitter (ELT) tidak berfungsi, jadi kecelakaan ini bisa dikatakan mirip (dengan Adam Air)" ujarnya.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan penyebab kecelakaan lantaran perlu investigasi lebih lanjut.

Namun, dari fakta radar yang ada, ia menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menghadapi keadaan yang tidak biasa.

Baca juga: Okky Bisma Korban Meninggal Pertama Sriwijaya Air SJ-182 yang Teridentifikasi Lewat Sidik Jari

Bisa jadi karena faktor cuaca, sehingga pesawat bermaksud untuk menghindari keadaan tidak biasa itu.

"Yang saya mau katakan adalah penerbangan awalnya normal, kemudian menghadapi keadaan yang tidak biasa dan bermaksud untuk menghindar."

"Dari data radar, dia memang menghadapi suatu kondisi cuaca."

"Memang kalau sudah kondisi seperti itu, maka pilot harus mengambil keputusan apakah menghindar atau bisa tembus," ujar Wenas.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) indetifikasi korban hasil pencarian TIM SAR di JICT, Tanjungpriuk, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).Total, Sejumlah korban meninggal dan 53 properti berupa pakaian korban, serpihan maupun pelampung milik pesawat SJ-182 berhasil ditemukan. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Tim Disaster Victim Identification (DVI) indetifikasi korban hasil pencarian TIM SAR di JICT, Tanjungpriuk, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).Total, Sejumlah korban meninggal dan 53 properti berupa pakaian korban, serpihan maupun pelampung milik pesawat SJ-182 berhasil ditemukan. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved