Ambon Terkini

Dalam 5 Hari Kasus Positif COVID-19 Ambon Tambah 81 Pedagang Harap PSBB Lebih Adil

Dengan total kasus ini, dari 9 kabupaten dan 2 kota di Maluku, Kota Ambon menyumbang 67,8% kasus terkonfirmasi positif (5.951 total kasus) di Maluku

Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Nur Thamsil Thahir
Tribun Ambon/satgas_covid-19
UPDATE - Data kasus penyebaran virus Covid-19 di Kota Ambon, per Rabu (6/1/2021). Dalam sepekan terakhir, kasus terkonfirmasi positif terus turun. 

Dalam 5 Hari Kasus Positif COVID-19 Ambon Tambah 81, Pedagang Harap PSBB Lebih Adil

AMBON, TRIBUNAMBON.COM— Kasus warga terkonfirmasi positif di Kota Ambon, per Selasa (12/1/2021), bertambah 81 kasus lima hari terakhir.

Artinya, di awal tahun 2021 ini rerata ada 16 kasus baru per hari.

Di lain pihak, sejumlah pelaku ekonomi informil, seperti pemilik warung dan pedagang berharap kelak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota Provinsi Maluku, lebih adil dan tidak diskriminatif.

Data dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon mencatat per Rabu (6/1/2021) lalu ada 3.959 kasus positif.

Dalam lima hari kemudian, Senin (11/1/2021), bertambah 81 kasus menjadi 4.040 kasus.

Baca juga: 50% Kasus Positif Covid-19 Ambon Menyebar di Kecamatan Pusat Kota

Jumlah pesien yang meninggal dunia relatif stagnan di angka 13, dan jumlah pasien sembuh 3.519 kasus.

Artinya masih ada 472 pasien yang mendapat perawatan di tujuh rumah sakit rujukan COVID-19 di Ambon.

Dengan total kasus ini, dari 9 kabupaten dan 2 kota di Maluku, Kota Ambon menyumbang 67,8% kasus terkonfirmasi positif (5.951 total kasus) di Provinsi Maluku.

Di Maluku sendiri ada 90 kasus berakhir kematian, dan 49 kasus diantaranya ada di Kota Ambon.

Kini pemerintah provinsi tengah menyiapkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan, khususnya vaksinator.

Sementara untuk pasien Covid-19 atau surviror Covid belum menjadi prioritas vaksin. \

Baca juga: 22 Puskesmas di Kota Ambon Bakal Jadi Lokasi Vaksinasi

Sementara itu, secara terpisah, kepada Wartawan TribunAmbon.Com, Senin (11/1/2021), pagi, sejumlah pemilik kafe dan warung minta keadilan waktu operasional dari Pemerintah Kota Ambon Soal Waktu Operasional.

"Mau PSSB ka apa barang tu, Katong mana-mana sa, itu jua par katong pung bae, mar pemerintah adil jua" ucap Husein Sabat (56), salah satu pemilik kafe di Jl Jenderal Sudirman, Tanah Rata, Batu Merah, Kota Ambon.

Ia mengaku, tempatnya diberikan izin beroperasi dari pukul 09.00 pagi, hingga pukul 21.00 malam, sedangkan di tempat lain ada yang sampai pukul 23.00 ke atas.

"Itu kayak tampa makang di Kota Jawa tu sampe tengah malam" ujarnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Sunarti (52), pemilik Warung di Jl Jenderal Sudirman, Hative Kecil, Kota Ambon itu.

"Kita setuju soal PSBB, asal keadilan waktu, sebagian tempat makan dibuka hingga larut" Ucap Sunarti.

Bagi mereka, waktu operasional itu perlu diperhatikan Pemkot, karena mereka juga mengalami kerugian dan omzet yang sedikit.

Tidak hanya itu gaji karyawan juga diturunkan, bahkan beberapa karyawan harus diberhentikan.

"Jadi kami minta keadilannya, masa kita rugi mereka asikan sampai larut" sambung Sunarti.

Mereka mendukung PSSB di Kota Ambon, demi memutuskan mata rantai Covid 19.

Namun mereka berharap, pemerintah bersikap adil dalam pemerataam waktu operasional.

Kasus Kecamatan Tertinggi

Kasus penularan pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kota Ambon, di awal tahun 2021 ini, menunjukkan tren penurunan.

Sementara, Sirimau, kecamatan di pusat Kota Ambon, masih menjadi wilayah penyumbang 50% total kasus (210 kasus positif) di ibukota provinsi Maluku ini.

Dari lima kecamatan di Ambon, Leitimur Selatan adalah wilayah administratif dengan kasus terendah; 1 kasus.

Leitimur Selatan adalah pemukiman dengan sekitar 12 ribu penduduk di punggung dataran tinggi Puncak Sirimau, di jazirah Ambon.

Rincian kasus untuk tiga

Dibanding 31 Desember 2020 lalu, hingga Rabu (6/2/2021) ini, ada penurunan 112 kasus.

Pada 31 Desember lalu terdapat total 539 kasus, suspek 13, dan kasus positif 526.

Tren ini terus menurun, di pekan pertama tahun baru ini.

Pada Senin 4 Januari misalnya, total 486, suspek 13 kasus, dan kasus positif 473.

Di hari berikutnya, Selasa 5 Januari 2021, juga turun menjadi 435 kasus. Sedangkan  suspek  tetap 13 kasus, dan yang positif ada 422 kasus.

Terakhir, Rabu (6/1/2021) ada total kasus 427, suspek 13, positif 414

Kecenderungan penurunan total kasus ini merujuk lansiran data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, yang diterima TribunAmbon.com Kamis (7/1/2021).

Di awal Tahun Baru ini, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, menegaskan kembali pihaknya meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus.

Patroli disiplin penegakan protokol kesehatan diperketat.

Kini status Kota Ambon masih oranye, atal level penyebaran skala sedang atau satu tingkat dibawah zona merah.

“Kota Ambon untuk meningkat ke zona kuning saja, mengalami kesulitan,” kata wali kota kepada wartawan saat sidak awal tahun.

Kebijakan yang ditempuh saat ini antara lain pengawasan obyek kuliner malam.

Pemerintah juga memperhatikan nasib pedagang.

Seperti daerah lain di Indonesia, penanganan pasien terkonfirmasi positif terkendala terbatasnya anggaran daerah.

Satu pasien saat isolasi menelan biaya hingga puluhan juta. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved