8 Anggota Keluarga Tertimbun, Persiapkan Resepsi Pernikahan saat Longsor Susulan di Sumedang Terjadi

Riswan mengatakan, saat kejadian longsor pertama sekitar pukul 15.30 WIB, seluruh anggota keluarganya sebenarnya sudah keluar dari rumah.

Editor: Fitriana Andriyani
hilman kamaludin/tribun jabar
Tim SAR saat melakukan evakuasi material longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Basarnas masih mencari 27 korban yang hilang dalam longsor tersebut. 

Deti berharap, dalam kondisi apa pun ditemukannya, tim SAR dapat segera menemukan anggota keluarganya ini.

"Kami pasrah, yang penting adik dan ketiga keponakan saya itu bisa segera ditemukan. Dalam kondisi apa pun itu," kata Deti. (*)

Masih Ada 27 Korban Hilang

Petugas saat menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang,
Petugas saat menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, (ISTIMEWA/tribun jabar)

Sebanyak 47 personel Basarnas diturunkan untuk melanjutkan pencarian korban longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan data sementara, ada 27 korban yang hingga saat ini belum ditemukan.

Jumlah tersebut didapatkan dari polisi serta pihak keluarga yang melaporkan kehilangan saat kejadian longsor.

Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, dalam pencarian ini pihaknya mendapat bantuan dari anggota TNI, Polri, Pemerintah Daerah, organisasi SAR, sehingga total petugas yang melakukan pencarian mencapai 900 orang.

"Personel kami ada 47 orang, kalau petugas gabungan sekitar 900 petugas."

"Mudah-mudah dengan tim gabungan, sinergitas dan kerjasama yang baik semua korban bisa ditemukan," ujarnya saat ditemui di posko bencana longsor.

Menurut Deden, adanya petugas gabungan tersebut memang sangat diperlukan karena ada beberapa kendala yang menjadi kesulitan dalam melakukan pencarian korban di lokasi longsor tersebut.

Ia mengatakan, faktor yang menjadi kendala dalam pencarian korban ini karena material longsor sangat tebal, kontur tanah masih labil, dan ada potensi longsor susulan.

"Karena di atas (lereng), ada retakan. Tetapi kami sudah menempatkan 6-10 orang sebagai safety officer untuk memantau situasi pergerakan tanah di atas," kata Deden.

Dengan cara seperti itu, lanjut dia, petugas yang lain bisa leluasa melakukan pencarian.

Tetapi ketika turun hujan, semua pekerjaan akan kembali dihentikan.

"Jadi, itulah faktor yang sangat menyulitkan, intinya kondisi alam yang ada disana," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved