Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ini 3 Kandidat Rekomendasi Kompolnas dan Wanjakti

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi.

Editor: Fitriana Andriyani
Kolase Tribunnews
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi. 

TRIBUNAMBON.COM - Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis makin menghangat seiring dengan munculnya nama-nama sejumlah jenderal sebagai kandidat Kapolri ke permukaan.

Berdasar pantauan, ada sejumlah Jenderal Bintang Tiga di institusi Bhayangkara akan melanjutkan estafet kepemimpinan Kapolri Idham Azis.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane memperkirakan Istana akan melirik dua kandidat utama berdasarkan rekomendasi dari dua institusi.

Baca juga: Rayakan Natal di Rutan, Juliari Batubara Akan Dikunjungi Keluarga secara Daring

Baca juga: Perkembangan Penyelidikan Kasus Tewasnya Laskar FPI: Polisi Diperiksa 5 Jam oleh Komnas HAM

Yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri (Wanjakti).

Dia berharap bahwa proses pencalonan Kapolri saat ini mengikuti prosedur baku, tidak seperti pada saat Idham Azis menjadi Kapolri.

“Tahun lalu tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," ungkapnya kepada media akhir pekan lalu Sabtu (19/12/2020).

Kapolri Jenderal Idham Aziz tampil dengan seragam berbeda di hadapan publik, Sabtu (14/11/2020), bertepatan dengan HUT ke-75 Korps Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia (Korps Brimob Polri).
Kapolri Jenderal Idham Aziz

Dalam menilai calon Kapolri pengganti Idham Azis, Neta melihal ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Istana.

Pertama, sejauhmana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi.

Kedua, calon Kapolri pengganti Idham Azis harus bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian.

“Khususnya, jam terbang yang dimilikinya, kapasitas dan kapabilitasnya yang bisa diterima senior maupun junior di tubuh Polri, dan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian,” kata dia.

Baca juga: Penjelasan Dokter tentang Ruam Kulit pada Pasien Covid-19 Seperti yang Dialami Dewi Perssik

Baca juga: Pesan Presiden Jokowi di Natal Tahun 2020: Pandemi Mengubah Banyak Hal dan Memberi Banyak Pelajaran

Kemudian yang ketiga, sejauh mana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat diskusi Prospek Pemberantasan Korupsi Pasca  Revisi UU KPK di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane

"Ketiga kriteria ini menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis," ungkap Neta S Pane.

Alasannya, masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old.

Neta mengatakan, pada pertengahan Januari 2021 paling tidak Istana telah mengantongi para kandidat dan sudah dikirim ke Komisi III DPR untuk mengikuti uji kepatutan.

“Minimal 20 hari sebelum Kapolri Idham Azis pensiun nama calon penggantinya sudah bisa diproses," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved