Pesona Wisata Maluku Ninivala yang Kini Tutup Sementara, Wisatawan Lokal Sempat Ditolak Masuk

Sejumlah wisatawan lokal ditolak dan tidak diijinkan masuk ke kawasan destinasi wisata Ninivala.

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng
Sejumlah wisatawan lokal ditolak dan tidak diijinkan masuk ke kawasan destinasi wisata Ninivala, Minggu (27/09/2020) 

Dia dan keluarganya telah menempuh jarak kurang lebih 69 kilometer untuk bisa tiba di kawasan tersebut, terpaksa harus putar arah dan balik.

“Kami pikir ini kan wisata alam, jadi tidak apa dikunjungi asalkan kami menjalankan protokol kesehatan. Kami tidak tahu ada penutupan hingga dipalang seperti ini. Padahal saat menuju ke sini, kami melihat di beberapa desa sedang ada pertandingan olahraga yang menyebabkan kerumunan,” Aku seorang wisatawan lokal, Kia kepada TribunAmbon.com, Minggu (27/09/2020).

Sejumlah wisatawan lokal ditolak dan tidak diijinkan masuk ke kawasan destinasi wisata Ninivala, Minggu (27/09/2020)
Sejumlah wisatawan lokal ditolak dan tidak diijinkan masuk ke kawasan destinasi wisata Ninivala, Minggu (27/09/2020) (Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng)

Sementara itu, Sam mengaku, hampir setiap hari ada saja pengunjung yang datang dan meminta agar bisa diloloskan melewati palang di gerbang bertuliskan “welcome to Ninivala” itu. Meski telah bernegosiasi dengan warga lokal, mereka tetap tidak diijinkan untuk masuk barang sebentar.

“Itu sudah menjadi aturan. Kecuali mereka punya surat izin dari Polsek Kecamatan Tehoru dan mempunyai alasan yang jelas mungkin bisa saja masuk,” Jelas Sam.

Menurutnya, warga lokal sebenarnya tidak tega harus menolak orang yang sudah menempuh perjalanan jauh untuk bisa tiba di kawasan kaki gunung Taman Manusela itu.

Namun, jika tidak dijalankan sesuai aturan, Pemerintah Desa yang akan disalahkan.

“Orang yang datang ini kan secara langsung memberikan pemasukan kepada desa kami. Sebenarnya kami juga tak enak hati harus menolak orang yang sudah datang ke sini. Tapi, yah mau gimana lagi, namanya juga aturan. Beberapa hari yang lalu bahkan ada anggota dewan dengan rombongan datang, tapi kami juga meminta maaf dan tidak mengizinkan mereka masuk. Jika mereka saja tidak patuh, masyarakat juga nanti ikut-ikutan,” Ucapnya.

Sam berharap, situasi bisa kembali normal dan objek wisata Ninivala bisa kembali dibuka untuk umum agar warga lokal juga bisa diberdayakan dan memperoleh pendapatan.

“Semoga di Desember ini sudah bisa dibuka kembali,” Harapnya.

Ninivala memang dikenal sebagai ‘surga di atas awan’ karena letaknya di desa Piliana dengan ketinggian 1.280 mdpl.

Tak heran setiap kawasan ini disambangi awan-awan tebal hampir setiap harinya. Mata air yang keluar di kolam Ninivala terlihat seperti mendidih dan mengeluarkan gelembung-gelembung dan menghasilkan uap.

Tapi, itu bukan air panas melainkan air yang dingin bahkan seperti es.

Warna airnya yang tosca membuatnya seperti ada di dunia dongen. Hal ini didukung dengan cerita yang dipercayai masyarakat setempat.

(*)

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved