Gelar Sekolah Nelayan, BMKG Target Nelayan Jadi Agen Informasi Kondisi Cuaca

Stasiun Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon menggelar Sekolah Lapang Nelayan (SLN)

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Kontributor TribunAmbon.com/Fandy
Stasiun Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon menggelar Sekolah Lapang Nelayan (SLN) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy

TRIBUNAMBON.COM - Stasiun Maritim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon menggelar Sekolah Lapang Nelayan (SLN) yang diikuti puluhan nelayan termasuk penyuluh perikanan.

Sekolah Lapang Nelayan kali ini, kata Kepala Stasiun Maritim, Andy Azhar dilakukan terbatas menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

Lingkup kegiatan hanya tingkat kecamatan Nusaniwe dengan 25 peserta pelatihan.

"Ada 20 nelayan dan 5 orang penyuluh perikanan. Seharusnya dilakukan dengan melibatkan nelayan dari berbagai daerah di Maluku. Namun, kondisi tidak memungkinkan," ungkap Andy usai pembukaan kegiatan SLN di kantor Kecamatan Nusaniwe, Senin pagi (21/9/2020).

Lanjutnya, meski terbatas namun kualitas pelaksanaan SLN menjadi fokus utama sehingga dapat memberikan pemahaman bagi nelayan.

Lanjutnya dijelaskan, SLN kali ini bertemakan "Aman di Laut, Nelayan Sejahtera, Indonesia Maju," dengan tujuan kegiatan untuk membantu nelayan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai informasi cuaca dan iklim maritim serta dapat memanfaatkan informasi tersebut dalam praktik perikanan.

"Ada banyak materi yang diberikan selama tiga hari kegiatan dengan melibatkan pihak Pusat, Dinas Perikanan dan Kelautan serta Basarnas," ujarnya.

Dia pun berharap, usai kegiatan, para nelayan dapat menjadi agen yang mampu memberikan pemahaman serta informasi cuaca dan gelombang kepada nelayan dan warga setempat.

Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Kota Ambon, Abdul Haris mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, pengetahuan serta pemahaman cuaca akan melindungi nelayan saat melaut.

Di wilayah Kota Ambon sendiri ada lebih dari 3.000 nelayan yang terdaftar.

"Kita mengingatkan nelayan kita untuk mengantisipasi. Nelayan kita di Ambon itu sebagian besar nelayan tangkap yang sangat beresiko. Sehingga sekolah ini akan membuat mereka siap dan dapat menentukan waktu yang tepat untuk melaut," ungkapnya.

Menurutnya, keselamatan nelayan berpengaruh terhadap produktifitas nelayan, baik nelayan tangkap maupun budi daya.

"Jadi manfaatnya ke produktifitas nelayan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan nelayan," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved