Cerita Sopir Ambulans di Tengah Pandemi Covid-19, Kerja Ekstra Keras karena Angka Kematian Meningkat
Angka kematian Covid-19 di Jakarta yang meningkat di bulan Agustus dan September membuat sopir ambulans harus bekerja dari pagi hingga pagi lagi.
"Masih ada saya baca di medsos yang menganggap enteng PSBB menganggap enteng covid masih nongkrong-nongkrong."
"Sekarang saya tantang kalian yang menganggap enteng semua itu ikut saya kerja jadi kenek sehari aja. Gimana rasanya memakamkan orang dalam sehari bisa puluhan."
"Dalam surat kematian itu penyakit menular dan itu harus dilakukan protokol Covid. Ini masalah kemanusiaan, kita menyelamatkan nyawa orang bukan masalah yang lain-lain. Ini masalah kemanusiaan, nyawa manusia," ujarnya dengan nada tinggi.

• PPNI: Lebih dari 70 Perawat Meninggal akibat Terinfeksi Covid-19 di Indonesia
• Di Pertemuan ASEAN, Indonesia Sebut Sudah Gelontorkan Dana Rp 659,2 Triliun untuk Tangani Covid-19
Dikutip dari WartaKotalive.com, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta kembali meroket.
Hingga Rabu (16/9/2020) hari ini, penambahannya menembus rekor sampai 1.505 orang.
Angka 1.505 orang itu, termasuk di antaranya 502 orang akumulasi data sebelumnya, Sabtu (12/9/2020), Minggu (13/9/2020) dan Senin (14/9/2020).
Sementara penambahan kasus yang terjadi hanya pada Kamis (10/9/2020) mencapai 1.003 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, tes polymerase chain reaction (PCR) sebayak 6.951 spesimen.
"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.561 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.003 positif dan 4.558 negatif,” kata Dwi seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (16/9/2020).
Menurutnya, jumlah kasus positif aktif di Jakarta saat ini mencapai 12.709 orang. Mereka ada yang masih dirawat dan menjalani isolasi mandiri.
Sedangkan, kasus Covid-19 secara total di Jakarta sampai sekarang mencapai 58.458 orang.
Rinciannya, total 44.251 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 75,7 persen dan 1.498 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,6 persen.
“Untuk rate test (rata-rata pengetesan) PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 73.665 orang, sedangkan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir mencapai 59.572,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Fitriyandi Al Fajri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Haru Sopir Ambulans yang Bekerja Ekstra karena Angka Kematian Akibat Covid-19 Meningkat