Seorang Ibu jadi Korban Pembacokan Anak Kandung di Maluku, Alami Trauma hingga Kondisi Kritis
Fransina Hehanussa (50), korban bacok oleh putra kandungnya sendiri hingga kini, Selasa (15/09/2020) masih dalam kondisi kritis.
Laporan Kontributor Ambon - Insany Syahbarwaty
TRIBUNAMBON.COM - Fransina Hehanussa (50), korban bacok oleh putra kandungnya sendiri hingga kini, Selasa (15/09/2020) masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi.
Meski menurut Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rosita Umasugi, luka sobek pada kepala dan tangan korban akibat sabetan parang telah dioperasi tim medis.
Namun, sampai saat ini, korban masih trauma, akibatnya hingga kini Fransina belum bisa dimintai keterangan sebagai saksi korban.
"Ibunya belum bisa kita minta keterangan, karena masih trauma saat kita sebut nama tersangka, apalagi kondisinya masih kritis,"jelas Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rosita Umasugi kepada Tribunnews.com
Kapolres Malteng, AKBP Rosita Umasugi menjelaskan, kondisi korban cukup parah setelah dianiaya putra kandungnya sendiri, Patrik pada Minggu siang lalu.
Korban dipukuli dengan tinjunya beberapa kali hingga korban terjatuh.
Pelaku kemudian menggunakan parang dan membacok ibunya berkali- kali hingga mengalami luka serius di kepala dan tangannya.
"Setelah dipukul dengan tangan kemudian korban sempat diselamatkan oleh ibunya (Nenek pelaku), namun pelaku kembali mengambil parang dan mengejar korban hingga keluar rumah dan membacok korban hingga mengalami luka robek pada bagian kepala dan tangan kanan nyaris putus, ”jelas Kapolres.
Akibat luka pada bagian yang cukup vital, korban masih dalam perawatan intensif dan tidak bisa memberi kesaksian.
Kini Patrik mendekam di tahanan Polres Maluku Tengah dan telah menjadi tersangka.
(*)
