Virus Corona di Ambon

5 Kisah Pahlawan Pendidikan Maluku Masa Kini di Tengah Pandemi Covid-19

Sosok pejuang merdeka belajar ini dirangkum TribunAmbon.com untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng
Harun Al-Rasyid Hayoto mendaki gunung sembari mengajar 

Bersama dengan empat kawannya yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari tamatan SMA hingga perguruan tinggi.

Mereka kemudian membentuk Komunitas Peduli Literasi.

Tujuannya, kata Lely, tentu saja untuk meningkatkan minat baca para siswa-siswi di Dusun Lata.

“Kami punya dua kelas. Pertama, kelas membaca. Di sini kami menyiapkan artikel, kami rangkum kemudian kami jadikan bahan ajar untuk anak-anak usia 8 hingga 13 tahun. Ada beberapa metode yang kami gunakan untuk mengajar kelas ini, di antaranya metode skimming and scanning dan 5W1H. Kedua, kelas membaca dan menulis. Kelas ini diperuntukan bagi siswa level Paud dan SD kelas 1,” jelas Lely.

Lely menambahkan, setiap kelas memiliki siswa 10 hingga 15.

Mereka hendak membuka satu kelas baru, yaitu kelas membaca ringan, karena kelas literasi kini sudah mulai banyak yang minati di dusun tersebut.

Gerakan Lely bersama kawan-kawannya ini disambut baik oleh orang tua mereka terutama orang tua para siswa.

Setidaknya, meringankan sedikit kesulitan para orang tua yang menjadi guru dadakan selama pandemi.

Untuk persiapan materi pembelajaran, para relawan ini harus patungan, mulai dari membeli kertas hingga menyiapkan alat printer.

Beruntung, salah satu relawan memiliki rumah dengan halaman yang luas yang bisa digunakan untuk masing-masing kelas, jadi mereka tak perlu menyewa gedung.

Lely menyebutkan, salah satu kendala yang dihadapi yakni meramaikan kelas literasi ini.

Kata dia, belum semua anak di Dusun Lata terdaftar di kelas literasi.

Selain itu, ketersediaan materi ajar, biasanya materi diambil dari internet, namun Lely berharap bisa memperoleh referensi untuk masing-masing kelas.

“Semoga kesadaran mereka tentang pentingnya memiliki kemampuan literasi ini meningkat dan menjadikan budaya membaca dalam aktivitas sehari-hari jika perlu sebagai lifestyle mereka. Kami juga menerapkan kebiasaan tepat waktu,”

Selain belajar tentang literasi, Lely juga mengajarkan pentingnya disiplin menggunakan waktu.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved