Virus Corona
Bayi Pertama Positif Covid-19 di Maluku, Umur 13 Hari Harus Terpisah dari sang Ibu
Bayi berinisial AZA, berjenis kelamin laki-laki ini merupakan bayi pertama di Maluku yang berstatus positif Sars CoV 2 setelah dilahirkan 17 Juni lalu
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM – Seorang ibu di Ambon terpaksa berpisah dengan bayinya karena Covid-19.
Bayi berinisial AZA, berjenis kelamin laki-laki ini merupakan bayi pertama di Maluku yang berstatus positif Sars CoV 2 setelah dilahirkan 17 Juni lalu.
Dia menerima virus ini dari sang ibu, yang berusia 24 tahun berinisial AA warga Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku.
AA dan bayi AZA sempat tidak bisa bertemu setelah dilahirkan selama 13 hari, via percakapan Whatsapp, Minggu (12/07/2020) AA akhirnya bersedia membuka diri kepada pers.
Menurut AA, awalnya dia yang sedang hamil tua diminta melakukan swab karena ayahnya positif Covid-19,
" Saya ikut tes dan hasilnya positif, sempat karantina lalu masuk Rumah Sakit Umum dr. M. Haulussy untuk melahirkan," ungkap AA saat diwawancara TribunAmbon.com melalui pesan WhatsApp.
• Wali Kota Ambon Minta Tarif Rapid Test Disesuaikan Surat Edaran Kemenkes: Tak Boleh Beratkan Rakyat
Setelah melahirkan secara normal, kata AA bayinya langsung diswab hasilnya positif, langsung diisolasi di inkubator ruang khusus bayi.
" Saya, bayi saya dan dua anggota keluarga saya diswab hasilnya positif Sars CoV2 tapi belum Covid19 ya kami orang tanpa gejala (OTG), kami sehat tidak ada gangguan pernapasan, jadi asumsi orang kalau diswab itu otomatis Covid-19 tidak benar ya," jelas AA.
Karena itu dia bisa melahirkan normal dan tidak ada kendala apapun dalam proses persalinan.
"Berat bayi saya 3,5 kilogram, cukup besar dan sehat," kata AA.
Sesuai aturan pencegahan Covid19, bayi AZA harus mengikuti tes swab untuk memastikan statusnya karena ia dilahirkan ibu yang positif Sars Cov 2, hasil swab diterima gugus tugas penanganan covid Provinsi Maluku, pada 24 Juni.
• Tenaga Medis COVID-19 di Maluku Belum Dapat Insentif, Belum Ada Rumah Sakit yang Ajukan Klaim
Bayi Pertama Positif Covid-19
Juru bicara Gustu, Melki Lohy membenarkan status bayi AZA dipastikan positif sehingga langsung diisolasi dan tidak dibolehkan pulang.
"Ini adalah bayi pertama yang dinyatakan positif di Maluku, dia termasuk 37 orang positif yang diumumkan hari ini, " Jelas Lohy saat menggelar jumpa pers kala itu.
Akibatnya, bayi AZA tidak bisa bertemu ibunya yang sudah dinyatakan negatif setelah mengikuti swab sebanyak tiga kali dan berada di rumah.
Kabar ini diterima AA dari suaminya.
"Suami saya bilang dia tidak bisa bawa pulang bayi kami, saya langsung lemas, semalaman saya tidak bisa tidur karena membayangkan bayi saya sendirian di rumah sakit," tutur AA.
• 3.000 Warga di Ambon Wajib Jalani Rapid Test di Puskesmas, Terkhusus Ibu Hamil hingga Bayi
AA mengatakan bayinya baru bisa pulang setelah 13 hari setelah dilahirkan.
"Saya sempat menjenguknya di hari ke-13, suami saya dua kali menjenguknya selama di dirawat di rumah sakit, tapi suami saya harus memakai APD lengkap, " papar AA.
Hari ke-14, bayi AA akhirnya diperbolehkan pulang, saat bertemu dengannya, AA tak kuasa menahan tangis karena kondisi sang bayi sangat memprihatinkan, kedua kakinya terluka karena terus berada di dalam inkubator yang ukurannya lebih kecil dari tubuhnya yang panjang sedang berat badan turun hingga 2,9 kilogram.
" Perawat hanya tiga orang yang harus merawat 12 bayi non covid lain ditambah bayi saya yang pasien covid, dengan APD yang minim bayi saya tidak sepenuhnya bisa tertangani,’’ Ungkap AA.
Namun AA tidak menyalahkan para perawat, menurut AA mereka sudah berupaya semampu mereka.
"Saya harus maklum, namun saya prihatin saja, perawat kurang, APD minim sulit mereka memberi pelayanan yang baik," kata AA
Setelah bayi AZA pulang selama 14 hari AA belum dibolehkan menyusui, dia hanya memberikan susu formula, kakinya yang luka , dirawat hingga sembuh dan berat badannya kembali normal.
• Kepala BNPB Doni Monardo Kunjungi Maluku : Jangan Anggap Enteng Covid-19
Menurut AA, bayinya masih sempat ditahan gugus tugas untuk swab lagi, tapi dokter Robby membantunya meyakinkan pihak gustu untuk membawa pulang bayinya setelah swab negatif.
"Saya berterimakasih pada dokter Robby dan bidan yang membantu kelahiran, dengan kondisi psikologis yang lemah, mereka sangat membantu saya dan bayi saya, " kata AA.
Kini kondisi bayinya dan seluruh anggota keluarga AA sehat dan tidak ada gejala gangguan kesehatan apapun meski sempat dinyatakan positif Sars Cov 2.
" Hari Senin saya sudah bisa menyusui AZA, dia sudah 14 hari di rumah, " katanya. (*)