Dinkes Ambon Tanggapi Demo Warga Tolak Rapid Test, Ada yang Bawa Spanduk: COVID-19 Lahan Bisnis
Terlihat sejumlah spanduk yang dibawa warga dalam aksi itu, salah satunya bertulisan "COVID-19 lahan bisnis".
“Kejadian itu (penolakan) sangat disayangkan sekali. Kami berharap ada dukungan dan kerja sama dari masyarakat, karena ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Ambon,” kata Wendy ketika dikonfirmasi, Jumat (5/6/2020).
Menurutnya, gugus tugas tak bisa bekerja sendiri untuk menangani pandemi COVID-19.
“Karena masalah ini merupakan tanggung jawab bersama sehingga membutuhkan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RT setempat, Ruslan Abdul Gani mengatakan, aksi itu sengaja dilakukan sebagai bentuk protes.
Sebab, ada salah satu warga daerah tersebut yang berinisial A, belum diizinkan pulang dari lokasi karantina. Padahal, kondisinya cukup sehat.
“Namanya A, sudah 21 hari dikarantina tapi belum pulang padahal kondisinya sangat sehat, lalu tiba-tiba tenaga medis dari Kota Ambon mau lakukan rapid test kepada keluarganya di sini, jadi warga menolak,” kata Abdul Gani, Kamis.
Abdul Gani menjelaskan, A dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test COVID-19 di Pasar Mardika sekitar dua pekan lalu.
A langsung dikarantina di salah satu hotel di Ambon.
Tim medis telah mengambil sampel cairan tenggorokannya.
“Tapi hasil swab belum keluar sampai saat ini, dan mereka mau melakukan rapid test di sini,” uajrnya.
Tangkapan layar Video penolakan warga menolak dan menghadang gugus tugas COVID-19 dan tenaga medis di kawasan Silale, Kecamatan, Nusaniwe, Kota Ambon viral di media sosial, Jumat (5/6/2020).
Sementara itu, AA yang merupakan anak dari PDP yang dikarantina itu, menolak mengikuti rapid test COVID-19 karena hasil swab ayahnya tak kunjung keluar.
AA telah berulang kali dihubungi tim medis yang hendak melakukan rapid test. Tapi, AA menolak dengan alasan tim medis tak mampu menunjukkan bukti tertulis hasil rapid test dan tes swab ayahnya.
“Mereka (tim medis) bilang nanti datang ikut rapid test baru hasil uji lab ayah saya disampaikan, ini kan salah,” katanya.
Aksi tersebut berakhir setelah petugas keamanan mendatangi dan meminta warga membubarkan diri.