George Floyd Ternyata Positif Virus Corona Sejak April 2020, Ini Hasil Autopsi Lengkapnya!
George Floyd pria Amerika Serikat (AS) yang tewas setelah diijak lehernya oleh polisi ternyata telah dites positif untuk virus corona sejak bulan Apri
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
"Tekanan yang berkelanjutan di sisi kanan arteri karotis George Floyd menghambat aliran darah ke otak, dan berat di punggungnya menghambat kemampuannya untuk bernapas," sebut pengacara dari keluarga Floyd.
Penguji independen menemukan bahwa berat di punggung George Floyd, borgol, dan posisi adalah faktor yang berkontribusi karena mereka mengganggu kemampuan diafragma Floyd untuk berfungsi.
"Dari semua bukti, para dokter mengatakan sekarang tampaknya Floyd meninggal di tempat kejadian," kata pernyataan itu, yang bertentangan dengan pihak berwenang, yang mengatakan Floyd meninggal di Pusat Medis Hennepin di Minneapolis.
Baden mengatakan apa yang dia dan Wilson temukan konsisten dengan apa yang dilihat orang.

Tidak ada masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan atau berkontribusi pada kematiannya.
"Polisi memiliki kesan keliru bahwa jika George Floyd dapat berbicara, Floyd bisa bernafas. Itu tidak benar."
Pada konferensi pers pada hari Senin, Baden mengatakan Floyd tidak memiliki masalah kesehatan mendasar yang berkontribusi pada kematiannya.
"Dia tidak bisa bernafas dan itu adalah pembunuhan," katanya.
"Dia dalam kondisi sehat," kata Baden.
"Penyebab kematiannya adalah kompresi asfiksia pada leher dan punggung."
Pengacara keluarga mengatakan apa yang dilihat di video adalah persis apa yang terjadi. Para petugas polisi itu adalah penyebab langsung kematian George Floyd.
Penyebab Kematian
Dikabarkan New York Post, George Floyd ditangkap polisi karena dugaan pemalsuan uang saat berbelanja di sebuah toko makanan.
Tagihan tersebut senilai USD 20 atau sekitar Rp 294 ribu.
Pemilik Cup Foods, tempat Floyd diduga melakukan praktik pemalsuan itu, Mahmoud Abumayyaleh menceritakan alasan pria berusia 46 tahun tersebut ditangkap kepada CNN.