Virus Corona
Tanggapi Istilah 'New Normal' Terkait Corona, Dahlan Iskan: Nyawa Sudah Dianggap Menjadi Angka-angka
"Yang tidak banyak lagi mengandung arti. Nyawa sudah dianggap menjadi angka-angka. Angka yang mati pula," sindirnya.
TRIBUNAMBON.COM - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan turut mengomentari soal kehidupan baru akibat virus corona atau yang sering disebut 'The New Normal'.
Hal itu diungkapkan Dahlan Iskan melalui laman resminyaDisway.id yang tayang pada Senin (18/5/2020).
Dalam tulisan berjudul Angka Mati itu, Dahlan Iskan menilai bahwa masyarakat harus mulai bersiap dengan 'standar' normal yang baru.
Dahlan Iskan merasa memang banyak orang tak tahan terus berada di dalam rumah.
"Kita perlu siap-siap hidup dengan normal-baru. Begitu pula kecenderungan seluruh dunia."
"Semua mengarah ke kehidupan normal-baru. Rupanya tidak ada yang kuat berlama-lama dalam kehidupan terkekang," ungkap Dahlan.
Namun, Dahlan memperingatkan sebelum menerapkan 'the new normal', semua pihak harus memperhatikan data yang ada.

Mana daerah-daerah yang harusnya lebih memperhatikan warganya.
"Itu berarti kita harus lebih bisa membawa diri. Belajar dari data yang ada. Tapi kita belum punya data itu. Belum diberi."
"Data itu juga penting bagi daerah-daerah yang belum terlalu diserang COVID-19. Agar bupatinya bisa antisipasi. Untuk lebih memperhatikan warga yang rawan terkena COVID-19," ungkap dia.
• Berbagai Alasan Warga Nekat Mudik di Tengah Pandemi COVID-19, Kena PHK hingga Ingin Pulang
• Posko COVID-19 dan Kantor Desa di Merangin Dibakar Warga yang Geram Pembagian BLT Tak Tepat Sasaran
Lalu, Dahlan menyinggung pasar yang rawan akan penyebaran Virus Corona.
Sehingga, pasar harus menjadi perhatian lebih.
"Pasar adalah salah satu wilayah rawan. Tapi adakah pengurus pasar peduli siapa saja pedagang di dalamnya?"
"Dalam pengertian pedagang yang mana yang lebih rawan terserang COVID-19? Lalu harus diapakan sebelum terkena virus?" tuturnya.
Mantan Menteri yang juga Mantan Direktur Utama (Dirut) PLN ini menilai, warga harus bisa belajar dari data sebelum menghadapi 'the new normal'.