Virus Corona di Ambon
Warga Desa di Ambon Protes Pemakaman Jenazah Positif Corona: Ini Bukan Kuburan Pemerintah Daerah!
Terjadi lagi penolakan pemakaman jenazah positif corona (covid-19) kali ini di kawasan dusun Taeno, Desa Rumah Tiga, Kota Ambon.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Terjadi lagi penolakan pemakaman jenazah positif corona (covid-19).
Kali ini terjadi di di tempat pemakaman umum (TPU) jemaat di kawasan dusun Taeno, Desa Rumah Tiga, Kota Ambon.
Warga pada Jumat siang (01/05/2020) menyerbu kantor Desa Rumah Tiga seusai pemakaman pasien positif corona.
Kedatangan warga itu untuk menolak TPU jemaat Rumah Tiga dijadikan tempat pemakanan jenazah pasien positif corona.
Mereka juga memprotes tindakan Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Pengawasan Covid - 19 kota Ambon.
Di mana mereka menilai sepihak lantaran menggelar pemakanan tanpa koordinasi dengan aparatur desa.
Menurut warga, TPU tersebut merupakan area pekuburan milik jemaat Kristiani warga setempat dan bukan TPU milik pemerintah kota Ambon.
Sehingga aktifitas pemakaman harus sepengetahuan perangkat desa.

“Ini bukan kuburan pemda yang berhak menentukan pemakaman, apalagi dilakukan tanpa koordinasi yang baik dengan perangkat desa maupun tokoh masyarakat,” ungkap Nic Tita, salah seorang warga Rumah Tiga.
Dia pun menyesalkan sikap pejabat sementara desa Rumah Tiga yang langsung menyetujui dilakukannya pemakaman tanpa koordinasi dengan perangkat desa lainnya.
“Yang ambil keputusan ini adalah pejabat sementara setelah berkoordinasi dengan pemda, dalam hal ini sekretaris kota,” cetusnya.
• Inul Daratista Unggah Potret Saipul Jamil: Kamu Ini Sekolah Kok Tambah Ganteng Sih Bang?
• Donald Trump Mengaku Punya Bukti Bahwa Virus Corona Berasal dari Laboratorium di Wuhan
• Pemerintah RI Izinkan 500 TKA Masuk ke Sultra, DPRD: Ini Aneh, Tenaga Kerja Lokal Dirumahkan
Sementara itu, menanggapi protes warga, Camat Teluk Ambon, Emma Waliulu memastikan aspirasi warga akan disampaikan kepada ketua tim gugus tugas kota Ambon untuk ditindak lanjuti.
“Saya juga sudah telepon, namun belum diangkat. Jadi aspirasi warga akan disampaikan,” ungkap Waliulu dihadapan warga.
Lanjutnya dijelaskan, jenazah tersebut baru positif hasil rapid tes, dan sementara spesimennya masih akan dites kembali untuk memastikan positif tidaknya pasien tersebut terpapar covid-19.
“Cuman memang hasil rapid positif, dan sementara masih akan dites lagi. Untuk pemakaman memang dilakukan menggunakan prosedur penanganan Covid-19,” ujarnya.
Dia pun meminta warga untuk tetap tenang dan segera kembali ke rumah masing-masing demi menjaga jarak interaksi sosial.
(*)