Pandemi Covid-19, Umat Kristiani di Ambon Laksanakan Ibadah Jumat Agung di Rumah Masing-masing
Umat Kristiani di Ambon melaksanakan perayaan Jumat Agung di rumah masing-masing. Hal ini dilakukan lantaran masih di masa pandemi virus corona.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy
TRIBUNAMBON.COM - Umat Kristiani di Ambon melaksanakan perayaan Jumat Agung di rumah masing-masing.
Hal ini dilakukan lantaran masih di masa pandemi virus corona (covid-19).
Perayaan Jumat Agung tersendiri atau Minggu Perjamuan Kudus sebagai salah satu ritual keagamaan Umat Kristiani untuk Memperingati Wafatnya Yesus Kristus.
Hal ini yang dilakukan Jemaat Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci Kota Ambon yang mewajibkan Jemaatnya melaksanakan perjamuan kudus di rumah masing-masing.
Pdt Stevanus P Agoha saat dihubungi Tribunambon.com Jumat,(10/4/20) mengatakan ibadah Perjamuan Kudus kali ini seluruh Jemaat diarahkan untuk melaksanakannya di rumah masing-masing.
Bukan tanpa alasan melainkan dengan kondisi saat ini di mana Pemerintah sedang berusaha keras memotong mata rantai penyebaran virus corona, maka Gereja juga bertanggungjawab dalam mendukung hal tersebut.
"Setiap Jemaat diarahkan melakukan Perjamuan di rumah. Langkah ini sekaligus sebagai bentuk Gereja mendukung Pemerintah dalam upaya memutus matarantai penyebaran virus corona". ungkapnya.
Pdt Agoha mengatakan makana dari kematian Yesus pada perayaan Jumat Agung ditengah wabah Corona ini ialah, dikembalikannya penyembahan yang mutlak Kepada Tuhan didalam Roh dan Kebenaran.
"Makna dari Kematian Yesus ialah dikembalikannya penyembahan Yang mutlak kepada Tuhan didalam Roh dan kebenaran" tuturnya.
Dirinya mengatakan wabah virus corona merupakan cara kerja dari iblis yang cemburu lantaran penyembahan kepada Tuhan Allah semakin banyak dimuka bumi ini, sehingga iblis berusaha menghilangkan hal tersebut.
Jadi apa yang terjadi di seluruh dunia ini adalah manifestasi dari kemarahan iblis saja.
Menurutnya sebagai Gereja Tuhan harus percaya ketika dalam kondisi terburuk sekalipun, Penyembahan Terhadap Tuhan harus terus ditingkatkan sebagai perlindungan diri dan iman bagi umat Kristiani.
"ini merupakan pekerjaan iblis yang cemburu lantaran penyembahan semakin banyak kepada Tuhan dimuka Bumi ini. Wabah corona adalah manifesrasi dari kemarahan iblis saja yang sengaja menghancurkan iman umat Kristiani dimana saja".terangnya.
"Gereja Tuhan harus percaya dan mengimani ketika Dalam Kodisi seperti ini penyembahan kepada Tuhan Allah harus terus di tingkatkan sebagai perlindungan diri bagi umat Kristiani, sebagai tameng dari segala bentuk penyakit maupun wabah yang sedang merajalela," ungkapnya.
Sementara itu Karel salah satu warga Kota Ambon usai melaksanakan Ibadah Perjamuan Kudus di rumahnya mengatakan meski Perjamuan Kudus harus dilaksanakan di rumah masing-masing tapi sama sekali tidak menyurutkan sukacita dan semangat beribadahnya.

Dan dia meyakini seluruh umat kristiani melaksanakan Perjamuan Kudus meskipun di rumah namun penuh dengan sukacita rohani.
"ini pertama kali kami laksanakan Perjamuan Kudus di rumah. Meski hanya di rumah, tapi sama sekali tidak menurunkan sukacita, hikmat dan semangat beribadah kami, saya yakin bukan saya saja melainkan seluruh umat kristiani yang sekarang ini melaksanakan Perjamuan Kudus pasti merasakan hal yang sama". Ucapnya.
Dia mengatakan, meski ditengah wabah corona ini janganlah membawah diri jauh dari Tuhan melainkan sebaliknya harus memanfaatkan keadaan ini untuk meluangkan waktu bersama dengan Tuhan.
• Tes Kepribadian: Pilih Siluet Ini, Sosok Mana yang Terlihat Sukses? Ungkap Makna Jawabanmu
• Sejumlah Angkot Ditilang di Ambon, Lantaran Tak Patuhi Surat Edaran Tentang Pembatasan Penumpang
• Bebas Bersyarat karena Pandemi Corona, Residivis di Solo Curi Sepeda Motor, Aksinya Terekam CCTV
"Wabah ini jangan buat kita jauh dari Tuhan melainkan harus sebaliknya kita harus memanfaat kondisi ini agar lebih dekat lagi dan membangun mesbah ibadah kepadah Tuhan," ajaknya.
Dirinya berharap, wabah COVID-19 ini dapat segerah usai agar seluruh akifitas dapat kembali normal, terutama pada kegiatan keagamaan.
"Saya harap wabah ini cepat usai agar aktifitas dapar kembali normal. Terutama pada kegiatan keagamaan baik pada umat Kristiani maupun umat beragama lainnya di seluruh dunia" harapnya.
(*)