Virus Corona di Ambon
Dua WNA Asal Jepang Dikeluarkan dari RSUD Haulussy Ambon, Setelah Terbukti Negatif Covid-19
Setelah menjalani masa isolasi selama 17 hari, akhirnya dua Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang dikeluarkan dari RSUD Haulussy Ambon, (03/04/2020).
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng
TRIBUNAMBON.COM - Setelah menjalani masa isolasi selama 17 hari, akhirnya dua Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang dikeluarkan dari RSUD Haulussy Ambon, (03/04/2020).
Keduanya diisolasi dan dirawat pertama kali pada 16 Maret 2020 lalu.
"Suami istri warga Jepang itu sudah keluar tadi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh kepada Tribunambon.com saat dikonfirmasi melalui telpon seluler.
Diakuinya, kedua pasangan suami istri itu sebelumnya meminta izin dari pihak Rumah Sakit untuk dikeluarkan segera dari RSUD Haulussy Ambon.
Karena hasil rapid test menunjukkan keduanya negatif virus corona.
Tapi, Rumah Sakit tidak memberi izin dan tetap melakukan pengawasan dan perawatan serta pengisolasian terhadap keduanya sambil menunggu hasil uji sampel.
“Sempat minta keluar karena memang kondisi keduanya sangat sehat, tapi kita harus menunggu hasil uji spesimen dulu, kita bekerja sesuai protap,” imbuhnya.
Keduanya baru bisa dikeluarkan dari Rumah Sakit setelah hasil uji lab yang dikirimkan ke Balitbangkes Kementrian Kesehatan di Jakarta menunjukkan hasil negatif.
“Hasilnya (spesimen) yang dari Jakarta juga sudah keluar negative, jadi mereka diperbolehkan keluar,” jelas Pontoh.
Diketahui sebelumnya kedua WNA asal Jepang ini tiba di Ambon untuk menghadiri sebuah acara keagamaan sejak 2 Maret 2020 lalu.
Namun, keduanya menyadari kondisi kesehatan menunjukkan indikasi virus corona, mereka berinisiatif untuk mengunjungi RSUD Haulussy Ambon dan melakukan pemeriksaan.
Saat itulah mereka diisolasi dan dirawat di RSUD hingga akhirnya dinyatakan negatif covid-19. (Adjeng Hatalea)
ODP Virus Corona di Maluku Bertambah, Kali Ini Terdata 3 Orang dari Seram Bagian Timur
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengungkapkan hingga kini ada tiga Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten ini.
Kepala Dinas Kesehatan SBT Abas Rumatamerik menyatakan perkembangan ini dalam jumpa pers, di pusat media center Covid-19 Kantor Dinas Komunikasi Informasi (Kominfo) Kabupaten SBT, Kamis (2/4/2020).
Kadis Kesehatan yang didampingi Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda SBT. A. I. T Wokanubun, Direktur RSUD Bula, Dr. Linggar Sukaringtyas dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBT Usman Keliobas ini memastikan pengawasan ketat akan dilakukan karena keberadaan tiga ODP di kabupaten ini.
Rumatamerik mengatakan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 Kabupaten SBT berhasil menemukan dua ODP yang baru tiba di Kota Bula Kabupaten SBT, pada Rabu (1/4/2020) dengan menggunakan kendaraan jalur darat.
"Saat kedua ODP diperiksa oleh Tim Gugus Tugas diketahui kedua ODP memiliki gejala tubuh yang mencurigakan."
"Sehingga tim memberikan rujukan untuk dilakukan pemeriksaan mendalam di Puskesmas Bula, ‘’ ungkap Rumatamerik.
Diketahui, kedua OPD tersebut merupakan ibu dan anak yang baru tiba dari daerah yang terpapar Virus Corona-19.
"Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam di Puskesmas Bula, terdapat temuan mereka memiliki gejala flu dan batuk," sebutnya.
Rumatamerik menambah, terlihat dari gejala tubuh dan riwayat perjalanan ibu dan anak tersebut, mereka kemudian dimasukkan dalam daftar ODP.
Rumatamerik mengatakan tim Gugus Tugas terus melakukan pantauan secara intensif.
Sedangkan satu ODP lainnya, tengah menjalani karantina selama 10 hari di rumahnya.
Koordinator Tim Gugus Tugas Usman Keliobas mengatakan, kondisi kesehatan ODP tersebut sudah makin membaik.
“Satu ODP ini terus diawasi karena belum 14 hari," jelasnya.
Dengan adanya tiga ODP di Kabupaten SBT ini, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda SBT. A. I. T Wokanubun meminta masyarakat tidak panik.
Menurutnya, Tim Gugus Tugas akan melakukan pengawasan secara ketat terhadap setiap orang yang masuk ke Bula, Kabupaten SBT.
"Kita harapkan agar masyarakat tenang, tatap atas semua himbauan untuk kita bisa dapat memutus mata rantai virus Corona.
(Adjeng/Insany)