Virus Corona

Warga Tak Patuh Social Distancing, PM Inggris Tetapkan Lockdown 3 Minggu

Pemerintah Inggris mengumumkan pemberlakuan lockdown selama 3 pekan pada Senin (23/3/2020).

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Freepik
Karantina corona 

TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Inggris mengumumkan pemberlakuan lockdown selama 3 pekan pada Senin (23/3/2020).

Melansir Kompas.com, pemberlakuan lockdown ini bentuk kekecewaan pemerintah Inggris terhadap warganya sendiri yang mengabaikan instruksi untuk melakukan social distancing.

Terlihat orang-orang masih berkerumun menikmati sinar matahari akhir pekan di taman dan pedesaan, yang mendorong pemerintah membuat aturan lebih keras.

Aktris Pemain James Bond, Olga Kurylenko Sebut Sembuh dari Corona, Minum Vitamin hingga Paracetamol

Update Virus Corona Ambon: Dilaporkan Warga, Dua WNA Vietnam di Maluku Langsung Berstatus ODP

"Mulai malam ini (Senin) saya harus memberikan instruksi sederhana kepada rakyat Inggris - Anda harus tinggal di rumah," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi inggris, dikutip dari kantor berita AFP.

"Karena hal penting yang harus kita lakukan adalah menghentikan penyebaran penyakit antara rumah tangga," lanjut pria kelahiran New York tersebut.  

Salah dua aturan yang tercantum di kebijakan lockdown ini adalah penutupan toko serta layanan yang "tidak penting", dan melarang pertemuan lebih dari dua orang.

Dalam aturan baru ini, Johnson mengatakan pergi keluar untuk berbelanja kebutuhan pokok masih diperbolehkan, begitu pula dengan kebutuhan medis, olahraga, serta perjalanan dari dan ke tempat kerja.

Update Virus Corona Ambon: Jumlah Muat Penumpang Angkot Dibatasi, Jika Melanggar?

Update Virus Corona Ambon: 18 Pekerja Tambang Asal China di Seram Bagian Timur Jalani Tes Kesehatan

Namun toko-toko yang menjual barang-barang seperti pakaian atau eletronik serta perpustakaan, taman bermain, dan tempat-tempat ibadah akan ditutup.

Larangan juga berlaku untuk pernikahan dan pembaptisan, tapi tidak untuk pemakaman.

Taman akan tetap dibuka tapi Johnson memperingatkan,

"Jika Anda tidak mengikuti aturan, polisi akan bertindak, termasuk dengan denda dan membubarkan perkumpulan."

Pria 55 tahun itu menyebut pandemi ini "ancaman terbesar" yang dihadapi negara selama beberapa dekade.

Johnson juga mengatakan Layanan Kesehatan Nasional atau National Health Service (NHS) yang dikelola pemerintah tidak akan mampu mengatasi jika laju penularan berlanjut.

BREAKING NEWS: Wanita Mengaku ODP Corona Terobos Jumpa Pers Pemprov Maluku, Pertanyakan Ini

BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Positif Corona Bertambah Jadi 579 Orang, 49 Meninggal Dunia

Selanjutnya, aturan lockdown ini akan ditinjau lagi dalam tiga minggu ke depan.

"Kami akan meninjau lagi dalam tiga minggu, dan akan menenangkan mereka (rakyat) jika bukti menunjukkan kami mampu."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved