Media Inggris Kritik Cara Pemerintah Setempat Evakuasi Warga dari Wuhan, Bandingkan dengan Indonesia
Cara pemerintah Inggris mengevakuasi warga dari Wuhan, China, kembali ke Inggris, menjadi sorotan media Inggris, The Daily Mail.
The Daily Mail kemudian membandingkan standar perlakuan ini dengan cara Indonesia mengevakuasi WNI dari Wuhan ke Natuna.
Media yang berdiri sejak 1896 ini memperlihatkan bagaimana pemerintah Indonesia sangat ketat dalam memberikan proteksi kepada setiap petugas evakuasi maupun WNI yang dibawa pulang.
• Ini Alasan Natuna Dipilih Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan

Dalam artikel tersebut, publik Inggris pun menyampaikan suara mereka dalam kolom komentar.
Banyak pembaca yang menyebut, standar perbedaan perlakuan antara sopir dan petugas medis ini sebagai hal yang memalukan.
"Tidak ada tindakan pencegahan yang tepat diambil di Inggris, dibandingkan dengan negara lain. Benar-benar aib," tulis seorang pembaca.
Pembaca lain menulis : "Pemilik perusahaan bus itu punya tanggung jawab menjaga kesehatan karyawan mereka. Memalukan."
Bagaimana Standar Sterilisasi di Indonesia ?
Sementara itu, di Indonesia, Pesawat Airbus 330-300CEO milik maskapai Batik Air yang digunakan untuk menjemput WNI yang ada di China, Sabtu (1/2/2020), menjalani sejumlah tahapan sterilisasi setibanya di Indonesia.
Proses sterilisasi atau pembersihan dilakukan di Bandar Udara Hang Nadim, Batam, setelah semua WNI dipindahkan ke pesawat milik TNI untuk dibawa ke Natuna.
Di Natuna, akan dilakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan mereka secara lebih lanjut.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, proses sterilisasi dilakukan dalam beberapa bentuk dan tahapan mulai Minggu (2/2/2020).
Misalnya, proses pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin, hingga perawatan berkala selama beberapa hari.
"Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit. Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat," kata Danang, melalui keterangan tertulis, Minggu.
Setelah disterilisasi, dilakukan penggantian saringan udara pada pesawat.
Hal ini untuk meminimalisasi adanya virus yang tertinggal di sana.