Virus Corona

Hadapi Virus Corona, Sejumlah Negara Siap Dukung China, Afrika Sebut Tak Perlu Panik

Diketahui, virus tersebut diduga ditemukan di sebuah pasar seafood Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas keamanan bandara berjaga saat wisatawan asal China baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/1/2020). Saat ini ada sekitar 40.000 penumpang keberangkatan dan kedatangan internasional yang hilir mudik ke Bandara Soekarno-Hatta. Data terakhir mencatat wabah Corona sudah menjangkiti 4.500 orang dan menewaskan 106 orang di China. 

Ia juga menghargai pertukaran informasi yang tepat waktu dari China dan komunikasi internasional yang aktif, terbuka dan transparan.

Australia siap berkoordinasi dengan China untuk memberikan bantuan yang diperlukan dalam memerangi virus.

5. Singapura

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan juga menyatakan dukungan tegas atas upaya China mengendalikan wabah tersebut.

Dia mengatakan China telah memperoleh pengalaman secara nyata dalam meningkatkan kemampuannya menangani epidemi.

Singapura memiliki keyakinan penuh bahwa China akan memenangkan pertempuran melawan wabah.

6. Afrika Selatan

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize meyakinkan publik bahwa negara tersebut cukup siap untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang cepat dari virus coronavirus.

Hal itu ia sampaikan dalam briefing di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Johannesburg pada Rabu (29/1/2020) waktu setempat.

Ia juga menuturkan Afrika Selatan tidak memiliki laporan atau dugaan kasus hingga saat ini.

Dia mengatakan Afrika Selatan telah bekerja sama dengan komunitas internasional khususnya dengan pejabat China melalui WHO.

Menurutnya ada kesepakatan luas secara internasional agar tidak ada alasan untuk panik.

Mkhize juga mengatakan soal keamanan dan kesehatan warga Afrika Selatan yang tinggal di China, khususnya yang di provinsi Wuhan atau Hubei.

Lanjut Mkhize, China telah meyakinkan mereka tidak ada bukti yang mendukung perlunya mengevakuasi warga negara asing yang tinggal di Wuhan.

"Semua orang yang masuk atau meninggalkan Wuhan dikenai karantina 14 hari untuk memastikan mereka tidak mengalami gejala."

"Warga negara asing yang membutuhkan bantuan medis untuk alasan apa pun akan diprioritaskan," katanya.

 (Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved